get app
inews
Aa Text
Read Next : Banjir di Semarang Belum Surut, BNPB Tambah Pesawat untuk Operasi Modifikasi Cuaca

Update Dampak Banjir di Semarang, BNPB: 134 Jiwa Mengungsi

Jumat, 31 Oktober 2025 - 13:35:00 WIB
Update Dampak Banjir di Semarang, BNPB: 134 Jiwa Mengungsi
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan 40.452 jiwa terdampak banjir di Semarang, Jawa Tengah, sejak Rabu (22/10/2025) pukul 14.30 WIB. (Foto: BNPB).

JAKARTA, iNews.id - Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan 40.452 jiwa terdampak banjir di Semarang, Jawa Tengah, sejak Rabu (22/10/2025) pukul 14.30 WIB. Banjir dipicu hujan deras disertai angin kencang. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, 134 jiwa saat ini masih mengungsi. Sementara korban tewas berjumlah tiga orang dan satu lainnya hilang.

"134 jiwa mengungsi di tujuh lokasi pos pengungsian dengan total terdampak mencapai 22.653 KK atau 40.452 jiwa di tiga kecamatan: Genuk, Pedurungan dan Gayamsari," ujar Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (31/10/2025).

Dia menyampaikan, ketinggian air di 17 titik bervariasi 10–90 cm, dengan beberapa titik terdampak parah di Muktiharjo Kidul, Genuksari dan Trimulyo. Ribuan rumah terdampak dan beberapa ruas jalan nasional, seperti Jalan Kaligawe, masih tersendat akibat genangan.

Penanganan darurat terus dilakukan oleh BPBD Kota Semarang, BPBD Provinsi Jawa Tengah dan BNPB, meliputi evakuasi warga, pendirian pos dapur umum, distribusi logistik dan 1.000 nasi bungkus. 

Selain itu, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilaksanakan sejak 25 Oktober dengan 27 sorti penerbangan, menyebar NaCl dan CaO, yang berhasil menurunkan curah hujan hingga 85% di wilayah Jawa Tengah.

Status tanggap darurat banjir berlaku mulai 23 Oktober hingga 5 November 2025 sesuai Keputusan Walikota Semarang No. 300.2/1010 Tahun 2025, dengan pembentukan Posko Komando Penanganan Bencana. 

Hingga Kamis (30/10/2025) cuaca cerah berawan, namun air belum surut sepenuhnya dan lalu lintas di beberapa titik masih tersendat.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat memicu hujan lebat, banjir, angin kencang, serta kebakaran hutan atau lahan. Pantau informasi resmi dari BNPB, BPBD dan pemerintah daerah. 

"Untuk mencegah kebakaran hutan atau lahan, masyarakat diminta untuk tidak membakar lahan. Menjaga kebersihan saluran air juga penting untuk mencegah banjir," ucapnya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut