Viral Bocah 10 Tahun Rawat Ibu yang Sakit, Al Rayyan: Saya Sayang Mama
MAGELANG, iNews.id – Bocah yang masih berumur 10 tahun di Magelang, Jawa Tengah (Jateng) mendadak menjadi viral. Kisahnya menggugah hati para warga setelah tersebar soal perjuangan merawat ibunya sendirian di rumah sakit.
Bocah kelas III SD bernama lengkap Al Rayyan Dziki Nugraha itu terlihat gigih dan tegar menjalani rutinitas barunya itu. Dia tetap semangat menjalani hari-harinya, meski terpaksa waktu sekolah dan bermainnya hilang.
Setiap harinya, dia harus bolak-balik dari rumahnya di Jalan melati, Mertoyudan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tidar, untuk membawa perbekalan dan mengurus ibunya. Seluruh waktunya nyaris dia curahkan untuk merawat orang tua yang melahirkannya tersebut. Dari mulai memberinya makan, menemaninya bercerita, membantunya ke kamar mandi, memanggilkan perawat hingga mencurikan pakaian.
Al Rayyan sebenarnya memiliki saudara dan kerabat lain, namun mereka sibuk dengan urusan dan pekerjaan masing-masing, sehingga hanya bisa datang sesekali untuk menengok. Sementara ayahnya, sudah meninggalkan keluarga mereka sejak Al Rayyan masih berusia tujuh bulan. Dia sendiri mengaku sudak tidak ingat lagi akan sosok ayahnya tersebut.
“Saya tiap hari datang merawat dan menjaga, karena saya sayang mam. Saya berharap mama cepat sembuh,” kata Al Rayyan dengan nada polos, Jumat (16/2/2018).
Ibunda AL Rayyan, Any Supriyati tak bisa berbuat banyak, dia hanya bisa terbaring lantaran didiagnosis mengalami gagal ginjal dan diabetes. Selama empat bulan terakhir, Any menjalani perawatan di rumah sakit dan rutin cuci darah.
Dia mengatakan, selalu berupaya berbesar hati melihat perjuangan anak dalam merawatnya. Sejak masuk ke rumah sakit, hanya anaknya AL Rayyan yang senantiasa menjaga dan merawatnya.
“Saya sudah bilang ke anak saya (Al Rayyan) agar tinggal dulu sama mbahnya, tapi dia tidak mau. Saya bangga dan sedih kalau mengingat dia mengurus saja. Anak saya itu memandikan dan mengganti popok saya, kadang saya nangis. Kalau pulang ke rumah dia masih mencuci semua pakaian. Saya bangga dan sedih,” ucapnya berurai air mata.
Keikhlasan sang anak dan kasih sayang yang tulus itulah yang membuat Any Supriyati berjuang melawan penyakit yang dideritanya. “Saya ingin sekali melihat anak saya tumbuh dewasa, menjadi orang dan bisa sukses. Saya ingin mendampinginya selalu,” tuturnya.
Sementara itu PLT Kabid Keperawatan RSU Tidar, Nasrodin mengatakan, pasien atas nama Any sudah sejak empat bulan terakhir keluar masuk rumah sakit untuk cuci darah. Pasien menggunakan fasilitas layanan BPJS Kesehatan, sehingga tidak dikenakan biaya. Justru malah pihak rumah sakit yang selalu memberikan bantuan seperti baju hingga makanan untuk sang anak.
“Kami berupaya untuk mengurangi beban anak pasien, dengan membantu memberikan pakaian, tas hingga uang saku untuk pendidikannya. Hal ini juga instruksi pimpinan rumah sakit untuk sigap membantu pasien,” kata Nasrodin.
Editor: Donald Karouw