Viral Emak-Emak di Demak Jualan Kerupuk Goreng Pasir Gunakan Moge Pink

DEMAK, iNews.id- Viral emak-emak penjual kerupuk nyentrik menggunakan motor gede (moge) di Demak, Jawa Tengah. Kerupuk goreng pasir khas Demak itu setiap hari laris diserbu ibu rumah tangga.

Herlinah atau sering disapa Ndo Lina berusia 36 tahun, warga Desa Ngelokulon, Kecamatan Mijen, Demak, Jawa Tengah setiap sore mengantar kerupuk pesanan pelanggannya. Kali ini dia mengirim ke kawasan Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.

Baca Juga

Kecelakaan di Tasikmalaya, Moge Sport Tabrak Emak-emak hingga Kaki Nyaris Putus

Mengendarai moge kesayangannya, Lina dengan tekun melayani pelanggan. Kerupuk goreng pasir buatan Lina sangat digemari pelanggannya. "Itu motor keluarga," ujar Lina di kediamannya.

Selain rendah kolesterol, rasa kerupuk yang terbuat dari bahan tepung terigu dan bumbu khas Demak itu mendominasi selera. Ditambah lagi adonan sambal berbagai rasa, semakin menjadikan kerupuk Lina banyak disukai pelanggannya.

Baca Juga

Arogan! Moge Kabur setelah Serempet Santri hingga Luka Parah di Ciamis

Bukan hanya di Demak, pesanan kerupuk buatan Lina juga diminati hingga luar kota, bahkan hingga luar negeri. Untuk mengirim kerupuk ke pelanggan luar kota, Lina telah menyediakan kerupuk mentah dan adonan sambal yang mampu bertahan lebih dari seminggu.

Sebelum menjual kerupuk, Lina bekerja sebagai sekuriti perusahaan di Jakarta. Dia bersama putrinya kemudian pulang kampung halaman di Demak karena kedua orang tuanya sudah renta. 

"Saya single mom sudah 16 tahun berjuang sendiri, dulunya merantau ke Jakarta sempat kerja di bagian sekuriti, ya karena keadaan akhirnya pulang kampung," ucapnya.

Awal mula datang di Demak, Lina sempat bingung mau kerja apa. Sementara dia harus memenuhi kebutuhan putrinya. Dia kemudian bertekat meneruskan usaha orang tuanya berjualan kerupuk. Untuk memasarkan kerupuk, dia sering mengunggah ke media sosial tentang aksinya berjualan. 

Aksi viral penjual kerupuk pakai moge di media sosial, ternyata menguntungkan Lina dalam memasarkan dagangannya. Kini dia banyak menerima pesanan dari luar kota hingga luar negeri.

Untuk rutinitasnya, setiap hari di waktu fajar dia mengolah adonan kerupuk lalu pagi harinya mulai dijemur. Sedangkan sore, dia mulai menjual kerupuk ke pasar tradisional, lalu pada malam hari dia menggoreng kerupuk tersebut.

"Hujan-hujan, kepanasan, kena debu sudah biasa saua jalani," katanya.

Editor: Kurnia Illahi