Waduh, Karyawan Masjid Sheikh Zayed Solo Tak Terima Gaji Utuh

SOLO, iNews.id - Sejumlah karyawan outsourcing Masjid Raya Seikh Zayed Solo mengeluhkan jumlah gaji yang mereka terima. Pihak pengelola tidak membayarkan gaji secara utuh sesuai kesepakatan kerja.
Salah seorang karyawan yang tidak ingin disebutkan identitasnya saat diwawancarai, Selasa (2/5) mengatakan, sesuai jadwal karyawan sudah mendapatkan gaji ke-3 mereka.
Gaji tersebut mereka terima setiap tanggal 1. Namun, sejak pembayaran pertama jumlah gaji yang diterima sering tidak sesuai.
Dia menyebut bahwa karyawan Masjid Sheikh Zayed tingkat terbawah digaji secara flat yakni sebesar Rp2.174.000 atau setara dengan UMR Kota Solo dengan 8 jam kerja.
"Praktiknya pada awal penggajian itu kurang. Proses itu sudah ditutupi, tapi prosesnya lama ada yang 5 hari, setengah bulan dan sebagainya," ujarnya.
Pria paruh baya itu mengungkapkan bahwa pada 1 April kemarin banyak karyawan yang kaget karena gaji yang mereka terima berkisar di angka Rp1,5 juta-Rp1,8 juta. Bahkan beberapa ada yang hanya menerima Rp900.000. "Hampir semuanya karyawan kurang. Hampir 99 persen. Sekuriti juga," katanya.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka ditanya soal masalah itu ia mengatakan, urusan tersebut adalah urusan Kementerian Agama (Kemenag). "Itu urusannya Kemenag," katanya.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala Kemenag Solo, Hidayat Maskur membenarkan adanya aduan masuk ke Kantor Kemenag Solo terkait masalah tersebut.
Dia menyebut bahwa permasalahan itu segera teratasi. Rencananya akan ada pertemuan dari pihak karyawan dan pengelola pada Senin, (8/5). "Yang membayar itu bukan Kemenag tetapi dari UEA. Kami fasilitasi dalam waktu singkat akan teratasi," katanya.
Menurut Hidayat, kurang gaji yang diterima para karyawan Masjid Zayed hanya masalah keterlambatan pembayaran saja. Tidak ada masalah lain. "Aduan mulai masuk sebelum Lebaran tahun ini,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni