get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebocoran Sumur Minyak di Sulsel Sebabkan Sawah Gagal Panen, Perusahaan Akan Beri Kompensasi

Warga Demak Sulap Area Sawah Rusak Terdampak Proyek Tol Jadi Tanah Kapling Rumah

Senin, 07 Maret 2022 - 11:47:00 WIB
Warga Demak Sulap Area Sawah Rusak Terdampak Proyek Tol Jadi Tanah Kapling Rumah
Warga Desa Dukun, Kecamatan Karangtengah menjual sawahnya untuk tanah kapling rumah. (iNews/Sukmawijaya)

DEMAK, iNews.id – Dampak proyek pembangunan tol Semarang-Demak selama dua tahun ini membuat sebagian sawah warga rusak. Warga pun telah mengubah area sawah menjadi tanah kapling rumah.

Beberapa petani yang masih bertahan berharap ada pembenahan drainase atau irigasi. Seperti halnya yang dialami Hadi Midullah, petani asal Desa Dukun, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak

Khawatir terus merugi, Hadi memutuskan menjual sawahnya untuk tanah kapling. Dia pun menghurug sebagian sawahnya sambil menunggu pembeli yang tertarik membangun rumah di pinggir sawah.

“Persoalan sawah tergenang air dampak dari proyek jalan tol Semarang-Demak menjadi masalah serius. Sempat beberapa petani menyampaikan persoalan ini ke pihak pelaksana proyek jalan tol, namun sampai sekarang belum ada realisasi yang menguntungkan bagi petani,” kata Hadi, Senin (7/3/2022).

Kondisi ini menyebabkan beberapa petani putus asa hingga sebagian warga merubah sawahnya menjadi kolam ikan. Mereka berharap dapat meraup keuntungan lebih dari pembiakan perikanan darat.

Selain di Desa Dukun, proyek jalan tol Semarang-Demak juga melintasi areal pertanian di Desa Sampang, Kedunguter dan Desa Klitih.

“Areal pertanian di tiga desa ini seperti kompleks persawahan dengan aliran drainase pembuangan yang sama. Bila kawasan hilir sungai tidak bisa membuang air, maka di kondisi sawah di hulu sungai akan terendam banjir,” kata Yoyok Masiran, pembina karangtaruna Karangtengah.

“Selain persoalan gorong-gorong, drainase yang sekaligus berfungsi sebagai saluran irigasi mengalami penyempitan karena tingginya sedimentasi dan tingginya sedimen pada saluran irigasi dapat merusak areal pertanian tadah hujan di desa tersebut,” katanya.

Walau di areal pertanian tadah hujan, namun petani Desa Dukun mampu memanen padi dalam dua musim masa tanam. Kendati kualitas padi tidak sebagus dibanding daerah lain, namun hasil panenannya banyak mendukung perekonomian petani setempat.

“Setelah proyek tol masuk secara bertahap sawah petani tidak dapat ditanam. Hingga sekarang belum ada penanganan serius atas persoalan tersebut dari pemerintah,” ujarnya.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut