Warga Heboh, Sumur Tua di Semarang Tiba-Tiba Meledak

SEMARANG, iNews.id – Warga Borobudur Utara, Kota Semarang dihebohkan dengan ledakan yang berasal dari sebuah sumur tua di tengah permukiman warga, Senin (26/2/2018). Meskipun tidak ada korban, ledakan tersebut membuat warga sekitar sempat khawatir karena membuat kaca jendela rumah warga pecah.

Ledakan tersebut terjadi pada Senin siang. Warga Borobudur Utara RT 7 RW 3 tiba-tiba mendengar suara ledakan. Warga awalnya mengira ledakan berasal dari mobil angkutan kota (angkot) yang diparkir di dekat sumur. Ternyata, setelah dipastikan, ledakan berasal dari sumur tua di permukiman itu. Ledakan menyebabkan dinding sumur rusak. Terlihat kepulan asap putih dan bau gas keluar dari dalam sumur.

Baca Juga

Isak Tangis Iringi Pemakaman Korban Ledakan Tangki di Bandarlampung

Meskipun tidak ada korban jiwa, kerasnya suara ledakan memecahkan jendela rumah warga dan kaca mobil yang berdekatan dengan lokasi ledakan. ”Suara ledakannya menurut saya kencang, karena kaca rumah saya aja sampai pecah. Padahal jaraknya ada sekitar 11 meter lah dari sumur yang meledak itu,” kata warga, Imam Kismanto, saat ditemui di rumahnya.

Menurut keterangan warga setempat, sumur tua tersebut dulu sempat digunakan warga. Namun, karena lama tidak digunakan, sumur dengan kedalaman sekitar 25 meter ditutup warga karena dianggap membahayakan anak-anak yang sedang bermain.

Baca Juga

3 Orang Tewas akibat Ledakan Tangki Solar di Bandarlampung

“Sumur itu sudah ada mungkin sekitar 25 tahun. Dulu digunakan warga untuk sumber air sehari-hari karena dulu belum ada perusahaan daerah air minum (PDAM). Tapi, sumur akhirnya sudah ditutup sejak 9 tahun lalu karena takut anak-anak jatuh ke sumur,” kata Ketua RT7, Awaludin.

Hingga Senin malam, belum diketahui pasti penyebab meledaknya sumur tua milik warga. Namun, dugaan sementara, ledakan berasal dari tumpukan sampah yang memenuhi sumur tersebut. Aparat kepolisian yang tiba di lokasi langsung memasang kayu dan garis polisi sebagai pembatas agar warga tidak terperosok ke dalam sumur.

Editor: Maria Christina