Warga Kendal Diteror Orderan Fiktif, Puluhan Mobil Rental dan Taksi Online Geruduk Rumah Korban

KENDAL, iNews.id - Satu keluarga, warga kampung Kendayaan, Desa Karanganyar, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, resah. Setiap hari mendapat terror orderan fiktif yang dialamatkan di rumahnya.
Hampir setiap hari ada kiriman, baik barang maupun jasa angkutan yang tidak pernah dipesan. Puncaknya pada Minggu (15/10) malam, ada 28 mobil rental dan ojek online secara bersamaan datang ke rumahnya.
Dalam video amatir terlihat, sejumlah pengemudi mobil rental dan taksi online mendatang rumah Supriyono untuk meminta penjelasan terkait order armada. Para sopir ini tertipu orderan fiktif yang dialamatkan rumah Supriyono. Orderan fiktif ini sudah terjadi sejak awal September silam.
Ditemui rumahnya, Supriyono dan anaknya Syahrul Maulana mengatakan, jika banyak kiriman barang ke rumahnya. Padahal tidak pernah memesan apapun. Orderan kiriman barang tersebut, hampir setiap hari datang dan membuatnya resah juga takut.
“Orderan tersebut memang atas nama anak saya, dan alamatnya juga tepat. Pemesan menggunakan nama dan alamat anak saya, namun nomor telepon yang memesan bukan milik dia,” katanya, Senin (16/10).
Menurutnya, order tersebut melalui telepon dan pesan WhatsApp. Namun nomor yang memesan tidak pernah menjawab panggilan dan hanya mengarahkan untuk mengirim barang dengan pesan saja.
Orderan fiktif yang sudah datang, seperti buah anggur dari Purbalingga sebanyak satu pikap, mabel dari Jepara, barang material dari batang serta makanan yang meminta pengantar untuk meminta uang kepada penerima yakni Syahrul Maulana.
Sementara itu Syahrul Maulana mengaku tidak pernah memesan barang apapun selama ini. Dia juga tidak tahu siapa yang memesan sejumlah barang untuk diantar ke rumahnya.
“Sepengetahuan saya, orderan pertama datang saya ingat itu dari ojek online yang mengantarkan pesanan dari minimarket,” ujar Syahrul.
Dia dan keluarga mengaku resah dan tidak bisa nyaman dengan banyaknya terror orderan fiktif ini. Dirinya juga tidak mengetahui persis siapa yang memesan sejumlah barang ini untuk dikirim kerumahnya.
“Rencananya saya dan keluarga akan melaporkan teror orderan fiktif ini, ke kepolisian agar segera ditindaklanjuti,” katanya.
Editor: Ahmad Antoni