Warga Kendal Saling Dorong demi Berebut Berkah Gunungan Rajaban
KENDAL, iNews.id - Ratusan warga Dusun Proto Kulon, Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal, Jawa Tengah, berebut empat gunungan berisi nasi tumpeng hasil bumi dan jajanan pasar dalam tradisi kirab Rajaban, Senin (9/4/2018) sore.
Sebelum diperebutkan warga, empat gunungan tersebut sebelumnya dikirab keliling kampung dan berakhir di kompleks makam Pangeran Juminah. Kirab tersebut merupakan bentuk syukur warga yang sebentar lagi akan memasuki Ramadan.
Iring-iringan kirab hasil bumi ini diikuti kesenian tradisional dan ibu-ibu yang membawa makanan untuk ditukar dititik akhir kirab di kompleks makam Pangeran Juminah. Sejumlah tokoh masyarakat dukuh setempat memberikan petuahnya. Setelah itu, empat gunungan digotong belasan pemuda menuju pendapa makam Pangeran Juminah yang berjarak sekitar satu kilometer.
Tiba di kompleks makam, empat gunungan didoakan tokoh agama agar diberikan keberkahan. Empat gunungan pun langsung diserbu ratusan warga yang sudah menunggu sejak siang. Aksi saling dorong dan berebut gunungan mewarnai kirab Rajaban. Warga berharap dengan berebut hasil gunungan akan mendatangkan keberkahan dan rezeki yang melimpah.

Salah satu warga Srihartini mengaku rela berdesak-desakkan untuk berebut gunungan agar bisa mendapat berkah. “Kalau buah-buahan langsung dimakan, tapi sayuran akan dimasak dan dimakan bersama keluarga,” katanya.
Ketua Astana Khuntul Nglayang, Prabowo Sumiarto mengatakan kirab tradisi Rajaban Astana Kuntul Nglayang sudah turun temurun dilakukan warga Dukuh Protokulon. Dia menjelaskan, disebut Rajaban Astana Kuntul Nglayang karena lokasi makam Pangeran Juminah berada di daerah perbukitan, sehingga bila dilihat dari udara seperti burung kuntul yang terbang.
“Kepala perbukitan terdapat makam Pangeran Juminah, bagian dada makam Sunan Katong, sayap kanan makam Wali Musafak dan Kiai Mustofa, serta sayap kiri terdapat makam Kiai Asyhari atau Kiai Guru. Sedang bagian ekor makam Pakuwojo. Tokoh-tokoh agama ini mempunyai andil besar dalam penyebaran agama Islam di pesisir Jawa khususnya di Kabupaten Kendal,” paparnya.
Tokoh masyarakat Kaliwungu, Alamudin Dimyati Rois mengatakan kegiatan tersebut untuk melestarikan budaya sekaligus sebagai sarana untuk berbuat kebaikan dan mengucap syukur pada Sang Pencipta.
Editor: Kastolani Marzuki