Warga Sudah Curigai Gerak-gerik 2 Terduga Teroris di Banyumas
BANYUMAS, iNews.id - Penangkapan dua terduga teroris, Si (34) dan Sl di Gang Tambakbatu, Jalan Agus Salim, Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, ternyata tidak mengejutkan warga sekitar.
Mereka sebelumnya sudah mencurigai perilaku aneh kedua orang itu yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Kamis (1/2/2018) siang.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Windu Supomo, mengaku curiga terhadap rumah yang selama ini dijadikan gudang sandal dan mainan oleh Si dalam beberapa waktu terakhir sering digunakan untuk kegiatan oleh sejumlah orang pada malam hari.
Kendati demikian, dia mengaku tidak tahu pasti kegiatan orang-orang itu karena mereka datang dan selanjutnya pergi.
"Dia tinggal di sini sejak tahun 2012 dan berdasarkan informasi dari warga sekitar, anaknya (anak Si) tidak ada yang sekolah, mereka sekolah sendiri di atas sana (home schooling). Saya sendiri tidak tahu berapa anaknya, tapi cukup banyak, masih kecil-kecil," katanya, Kamis malam.
Windu menjelaskan, Si selama ini dikenal kurang bergaul dengan masyarakat namun orang tuanya sering mengikuti kegiatan kemasyarakatan.
Selain menangkap Si, Densus juga mengamankan salah seorang karyawan terduga teroris itu, yakni Sl yang saat penangkapan sedang berjalan bersamanya.
Kepala Urusan Pemerintahan Desa Pasir Wetan, Kabupaten Banyumas, Ali Sambadi mengakui jika Si selama ini jarang berkumpul dengan masyarakat.
"Dia pulangnya malam, jarang bergaul. Penampilannya biasa saja dan istrinya tidak bercadar," katanya di sela-sela penggeledahan tim Densus 88 Antiteror di rumah Si, Desa Pasir Wetan, Kecamatan Karanglewas, Banyumas.
Kendati demikian, pihaknya sudah lama mengawasi gerak-gerik Si yang telah tiga tahun tinggal di rumah yang dibelinya itu. Perangkat desa setempat pernah meminta data keluarga, termasuk kartu tanda penduduknya, namun Si tidak pernah memberikannya. "Dulu pernah menggelar pengajian dengan warga. Dua warga kami yang ikut juga laporan," katanya.
Akan tetapi, katanya, saat hendak dilaporkan ke Polsek Karanglewas, dua warga yang pernah ikut pengajian itu tidak mau menjadi saksi.
Terkait dengan pengajian yang digelar Si, pihaknya bersama warga pernah membubarkannya karena isinya menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan radikalisme."Pengajiannya digelar malam hari dan mendatangkan orang dari luar daerah," katanya.
Dia mengatakan Si diketahui memiliki tiga istri, salah satunya tinggal di Desa Pasir Wetan yang rumahnya digeledah oleh Densus 88, sedang dua istri lainnya di Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas.
Editor: Kastolani Marzuki