get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan Maut di Kulonprogo, 2 Motor Bertabrakan Tewaskan 1 Orang

Waspada, Jalan Berlumpur di Pamotan-Gambiran Rembang Rawan Kecelakaan

Minggu, 24 Januari 2021 - 15:53:00 WIB
Waspada, Jalan Berlumpur di Pamotan-Gambiran Rembang Rawan Kecelakaan
Jalan antara Desa Pamotan – Gambiran, Kabupaten Rembang kerap memicu kecelakaan lalu lintas, karena kondisinya sangat licin. (iNews/Musyafa Musa)

REMBANG, iNews.id  – Jalan penghubung antara Desa Pamotan–Desa Gambiran, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menjadi titik rawan kecelakaan yang wajib diwaspadai para pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor. Kondisi itu akan lebih parah saat diguyur hujan.

Pasalnya, titik tersebut sangat licin, karena tidak ada saluran air (drainase). Akibatnya, air bercampur lumpur dari kawasan lahan Perhutani langsung masuk ke jalan raya. Sudah sering kecelakaan lalu lintas terjadi, bahkan sampai merenggut korban jiwa.

Kepala Desa Gambiran, Kecamatan Pamotan, Supang Ngatiyono saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. “Faktanya memang demikian mas, pernah ada yang meninggal dunia terjatuh di jalur tersebut. Papasan sama mobil, pengendara motor agak minggir, tergelincir karena licin, “ kata Ngatiyono, Minggu (24/1/2021).

Menurutnya, warga Desa Gambiran beberapa kali kerja bakti membersihkan ceceran sisa tanah di jalan, supaya tidak membahayakan.

“Jadi status jalan kewenangan Pemkab Rembang. Tapi kanan kirinya lahan Perhutani, digarap oleh petani persil atau pesanggem, “ katanya.

Pihaknya mendesak dinas terkait membuat saluran drainase, minimal di sisi timur jalan, agar ketika hujan, air tidak langsung menggenangi jalan. Selain itu, perlu dipasangi rambu-rambu peringatan, supaya warga lebih waspada.

“Kami juga pernah masang tulisan, hati-hati licin rawan kecelakaan. Tapi kalau ada rambu permanen kan lebih baik. Syukur-syukur jalannya diperlebar, cuma bisa apa nggak, lha wong batasnya tanah Perhutani. Jalan masih sempit, “ ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Rembang, Sugiharto mengatakan bahwa idealnya ketika ada proyek jalan, dilengkapi pula dengan saluran air. Tapi karena anggaran daerah terbatas, sehingga diprioritaskan pembangunan jalannya dulu.

“Kita akui yang Pamotan – Gambiran, ada titik jalan berlumpur dan licin. Soalnya pengaruh dari hutan gundul di sekitar lokasi, “ kata Sugiharto.

Menurutnya, pembuatan saluran air Pamotan – Gambiran belum direncanakan pada anggaran tahun 2021 ini. Namun pihaknya berjanji akan memasukkan sebagai skala prioritas. Untuk penanganan jangka pendek, DPU siap memperbaiki bahu jalan, sambil mengalirkan air dari badan jalan.

“Untuk drainase, kalau memungkinkan di APBD Perubahan 2021 atau APBD induk 2022. Kami juga mohon maaf kepada masyarakat. Kebetulan ini juga masih banyak anggaran untuk pembangunan fisik dialihkan ke penanganan Covid-19, “ ujarnya.

Sementara itu, seorang pengguna jalan, Amri mengatakan sering pengendara sepeda motor yang melintas di jalur Gambiran – Pamotan melaju dengan kecepatan tinggi, karena kebetulan kondisi jalan cukup bagus, baik dari arah selatan maupun utara.

“Kalau warga sekitar, mungkin sudah biasa. Tapi kalau yang baru lewat pertama kali, pasti akan kaget, ternyata ada titik jalan licin. Saat posisi kencang, motor akan rawan tergelincir. Yah makanya jangan ngebut kalau lewat Pamotan – Gambiran, “ ujarnya.
 

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut