Bayu Prasetyo mengaku sudah mendaftar bio visa secara online untuk keberangkatan haji, namun ada huruf yang salah dan tidak sesuai dengan nama yang tertera di paspor.
"Biometriknya kemarin sudah lolos, tetapi posisi huruf depannya keliru. Jadi di sistem biometriknya yang keliru," kata Bayu saat ditemui di Bandara AMAA Madinah.
Bayu menceritakan dirinya belum lama ini pulang dari umrah dan paspor baru ia terima sehari sebelum keberangkatan dan paspornya sudah dikumpulkan ke Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) setempat.
Selama ditahan petugas Imigrasi di Bandara Madinah, Bayu mengaku bersama tiga orang jemaah lain yang berasal dari India, China, dan Bangladesh, ada di dalam satu ruangan yang dikunci dari luar.
Sementara Sutiah tertahan selama dua jam karena paspornya ternyata ketinggalan saat proses imigrasi di Surabaya, sehingga dilakukan koordinasi dengan pihak bandara dan maskapai penerbangan juga dengan Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi, guna membuatkan Satiah Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) sebagai pengganti sementara paspor dan paspor aslinya dibawakan oleh kloter berikutnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait