SEMARANG, iNews.id – Anak-anak yatim maupun yatim piatu terdampak pandemi Covid-19 perlu mendapatkan jaminan untuk bisa mewujudkan cita- citanya. Sehingga dibutuhkan sinergi semua komponen bangsa dengan berbagai kapasitas dan kemampuannya untuk menyelamatkan masa depan mereka.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jateng, Retno Sudewi mengatakan, jumlah anak terdampak Covid-19 di Jawa Tengah tercatat mencapai hampir 10.000 yang tersebar di 35 kabupaten/ kota.
Menurutnya, penanganan yang dibutuhkan tidak hanya jangka pendek, namun juga jangka panjangnya guna menjamin serta memastikan hak- hak anak terdampak pandemi Covid-19 tersebut dapat terpenuhi. Karena kebutuhan pemenuhan hak mereka tidak hanya saat ini saja.
Terutama anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya masih tidak semuanya berusia remaja atau menjelang dewasa.
“Belum lagi bagaimana nasib mereka ketika saudara atau kerabatnya juga tidak memiliki kemampuan untuk mengasuh,” kata Retno Sudewi dalam acara Angkringan Hybrid bertema Menyelamatkan Masa Depan Anak Terdampak Pandemi Corona yang digelar Yayasan Akatara- Jurnalis Sahabat Anak (JSA) dan Unicef Indonesia di The Wujil Resort & Convention, Kabupaten Semarang, Rabu (22/9/2021) sore.
Sementara, Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Jateng, Kombes Pol Lafri Prasetyono mengatakan, dalam membantu anak- anak terdampak Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi telah menginisiasi program Aku Sedulurmu yang dilaksanakan hingga di tingkat satuan wilayah (polres).
Editor : Ahmad Antoni
anak yatim anak yatim piatu yatim piatu pandemi Covid-19 kabupaten semarang kapolda jawa tengah irjen pol ahmad luthfi universitas jenderal soedirman
Artikel Terkait