PEKALONGAN, iNews.id - Puluhan bayi dan para manula menderita sakit akibat banjir terus merendam di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (16/2/2021). Kondisi lingkungan kumuh, air kotor dan bau busuk menjadi sarang penyakit.
Banjir dengan ketinggian 50 cm hingga 1 meter sudah sekitar 11 hari ini merendam kota dan kabupaten Pekalongan. Air banjir menggenang terlalu lama bahkan sampai menjadi warna hijau ditumbuhi sejenis lumut .
Warga masih banyak yang bertahan di rumah karena di pengungsian kondisinya harus berdesakan dan minim fasilitas seperti MCK. Banyak warga yang kesulitan makanan dan rawan kelaparan, karena tak ada harta benda lagi.
“Dampaknya puluhan bayi ini harus menderita sakit gatal, kembung, demam, batuk juga pilek. Begitu juga orang tua terutama manula menjadi gampang sakit karena aktivitas di tengah banjir,” kata Ramlan, warga terdampak banjir.
Sejumlah relawan mendatangi beberapa titik lokasi banjir untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap bayi juga manula. Satu persatu mereka dicek kesehatan dan diberikan obat agat sakitnya sembuh dan tidak semakin parah.
“Kondisi banijir ini sangat menyulitkan merek. Bahan makan sudah habis tak bisa bekerja seperti biasa,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait