Tamim menegaskan, selama ini pihak pesantren telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai imbauan dari pemerintah.
“Sejak dibuka KBM (kegiatan belajar mengajar) tatap muka sejak awal bulan September lalu, para santri tidak diperbolehkan berinteraksi dengan orang luar pesantren termasuk orang tuanya yang hendak berkunjung,” katanya.
Juru bicara Satgas Covid 19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro mengatakan, tim medis telah melakukan tracking tidak hanya pada anak-anak rumah yatim namun juga pada para pengasuh maupun para ustaz yang mengajar.
“Tapi, sejauh ini baru dua belas anak yang positif terpapar Covid-19,” katanya.
Dia menambahkan, masing-masing anak yang dinyatakan positif corona juga sudah menjalani uji swab yang kedua dan tinggal menunggu hasilnya.
“Sejauh ini anak-anak yang dinyatakan positif corona kondisi kesehatannya baik, tidak ada keluhan maupun gejala yang mengarah Covid-19,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait