6. Lawang Sewu, Semarang
Terletak di Semarang, Jawa Tengah, dibangun pada 1904 dan selesai 1907. Lawang Sewu dulunya merupakan kantor untuk Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau yang biasa dikenal sebagai NIS.
Gedung ini terletak di Bundaran Tugu Muda. Pada awalnya, kegiatan administrasi dilakukan di kantor Stasiun Semarang NIS. Namun, bertambahnya waktu yang juga mengakibatkan perkembangan jalur kereta di Semarang menjadi semakin pesat dan mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan personel teknis dan tenaga administrasi lebih besar sehingga kantor NIS dianggap tidak lagi memadai.
Hal ini kemudian membuat Belanda menyewa beberapa bangunan untuk dijadikan kantor NIS. Setelah melewati beberapa pertimbangan, akhirnya dibangun Lawang Sewu untuk dijadikan kantor pusat NIS yang luas dan memadai.
7. Benteng Fort Rotterdam, Makassar
Merupakan benteng pertahanan yang dibangun pada masa Kerajaan Gowa-Tallo pada 1545 oleh seorang raja yaitu Raja Gowa ke-9.
Awalnya benteng ini diberi nama Benteng Ujung Pandang, lalu beralih menjadi Fort Rotterdam saat kedatangan kolonial Belanda. Tak lama setelahnya, bangunan ini berhasil kembali direbut oleh pasukan yang dipimpin Sultan Hasanudin.
Fakta unik dari benteng ini adalah salah satu ruangannya yang merupakan saksi sejarah saat Pangeran Diponegoro ditahan dan diasingkan.
8. Benteng Vredeburg, Yogyakarta
Berlokasi di Yogyakarta, sangat erat kaitannya dengan Kesultanan Yogyakarta dan perjuangan masyarakat dalam memerdekakan Indonesia. Awal mula pembangun benteng ini adalah diusulkan oleh pihak Belanda.
Kemajuan Keraton Yogyakarta yang semakin pesat saat itu, Belanda ingin mengontrol serta menguasai pemerintahan Yogyakarta. Belanda kemudian membuatkan benteng dekat keraton dengan alasan agar dapat menjaga keamanan sekitarnya.
Padahal, benteng tersebut digunakan untuk menjadi tempat supaya dapat mengontrol Keraton Yogyakarta dan segala perkembangannya di dalam maupun di luar.
Letak dari benteng ini hanya satu jarak tembak meriam dari keraton dan menghadap ke jalan utama supaya Belanda mudah untuk mengawasi, membuat strategi dan menyerang pihak keraton.
Sehingga, benteng ini dimanfaatkan oleh Belanda untuk berjaga-jaga ketika Kraton akan melakukan penyerangan.
9. Gedung Sate, Bandung
Merupakan salah satu tempat bersejarah di Indonesia yang terletak di Bandung, Jawa Barat. Gedung ini memiliki keunikan karena dipuncak menaranya terdapat ornamen yang berbentuk seperti tusuk sate.
Arsitektur gedung ini dibuat oleh Ir. K. Gerber yang merupakan salah satu arsitek Belanda sehingga bangunan ini memiliki nuansa arsitektur yang khas dari Hindia-Belanda.
10. Rumah Pengasingan Bung Karno, Flores
Rumah ini berada di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Saat itu Bung Karno dan keluarga pernah diasingkan oleh Belanda di rumah pengasingan Ende.
Kini, pemerintah setempat telah menjadikan rumah tersebut sebagai situs bersejarah. Saat mengunjungi tempat ini, juga dapat berkunjung ke beberapa kampung adat yang ada di sini seperti Kampung Tradisional Saga dan Kampung Adat Wologai.
11. Istana Gebang, Blitar
Merupakan tempat kehidupan masa kecil sosok Bapak Proklamator, Soekarno. Istana Gebang merupakan rumah dari orang tua Bung Karno yang masih terjaga dan dijadikan kawasan wisata sejarah sampai saat ini.
Selain masuk dan melihat rumah masa kecil Presiden pertama Indonesia Bung Karno, di tempat ini juga dapat melihat pertunjukan kesenian, wisata kuliner di dekatnya, hingga berfoto di spot Gong Perdamaian.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait