Foto saat ijab kabul pengantin di Semarang, Jateng, Kamis (18/6/2020). Usai pernikahan tersebut ditemukan kasus Covid-19. (Foto: iNews/Donny Marendra)

SEMARANG, iNews.id – Dua anggota keluarga pengantin di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), meninggal dunia usai menghadiri acara pernikahan. Sementara satu orang lainnya masih dirawat intensif di salah satu rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan, semuanya terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19.

Informasi diperoleh iNews, pernikahan tersebut digelar di dalam rumah pengantin di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, pada Kamis 11 Juni 2020 lalu. Beberapa hari setelah pernikahan itu, salah satu anggota keluarga yang merupakan adik laki-laki pengantin perempuan, meninggal dunia.

Tidak berselang lama, ibu kandung pengantin itu juga meninggal dunia. Dari hasil pemeriksaan Covid-19, kedua orang yang meninggal dunia tersebut dipastikan positif terinfeksi virus corona.

Selain itu, ayah kandung dari mempelai perempuan juga saat ini tengah dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Semarang. Informasi yang diperoleh, ayah pengantin perempuan itu juga dinyatakan positif Covid-19.

Salah satu tetangga yang sempat menghadiri acara pernikahan mengatakan, acara pernikahan yang digelar hanya ijab qabul tanpa ada resepsi. Acara digelar sederhana dan dihadiri kurang dari 30 orang. Pihak keluarga juga menyiapkan protokol kesehatan Covid-19.

“Pernikahan digelar Kamis, 11 Juni 2020 di rumah mempelai, digelar sesuai protokol kesehatan. Selain itu keluarga sudah koordinasi dengan pak lurah dan disaksikan Bhabinkabtibmas,” kata tetangga, Achmad Khotib, Selasa (23/6/2020).

Tetangga yang lain, Hamid mengatakan, ibu dan ayah pengantin perempuan itu memang mempunyai penyakit bawaan. Diduga hal itu membuat keduanya rentan tertular Covid-19. “Memang beliau-beliau punya riwayat penyakit, bapak asam urat, dan ibunya infeksi rahim sehingga seminggu dua kali mesti terapi,” ujarnya.

Sementara adik pengantin yang meninggal dunia juga meninggal setelah pernikahan itu. Pagi hari sebelum dibawa ke rumah sakit, dia sempat menjalan rapid test, namun hasilnya nonreaktif. Meski demikian, ditemukan flek di paru-parunya.

“Ketika masuk rumah sakit, negatif, tapi di paru-paru ada flek dari hasil rontgennya,” kata tetangga, Hamid.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sebelumnya dalam keterangan pers menyebutkan jika ada tambahan kasus Covid-19 baru dari klaster pernikahan. Hendrar mengatakan, pernikahan itu digelar tanpa menerapkan standar protokol kesehatan karena peserta lebih dari 30 orang. Setelah pernikahan, ibu dan adik pengantin meninggal karena Covid-19. Sementara ayahnya sakit keras.

“Kami tracking, takmir di masjid, dari sembilan ada lima positif. Tracking lagi ke keluarganya, banyak yang positif,” ujarnya.

Ke depan, dirinya berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Jika tidak, akan muncul lagi klaster baru seperti kasus itu.

“Ini saya sekarang mengingatkan, semuanya kembali ke diri kita, harus menerapkan protokol Covid-19. Kita bilang kita kuat, tapi hasilnya bisa positif,“ kata Hendrar Prihadi.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network