Kick off penanganan stunting dan penandatanganan komitmen kelurahan ramah perempuan dan peduli anak dilakukan di Kelurahan Tanjungmas, Semarang. (foto: IST)

Di samping itu, sekarang ini banyak perempuan yang bekerja di pabrik. Rumah perlindungan pekerja perempuan (RP3) sudah hadir untuk memberi perlindungan terhadap perempuan yang bekerja. "Bagaimana perempuan di pabrik betul-betul   pendampingan terhadap anak berjalan baik. Asi eklusif penting," sebkatanya.

Menurutnya, pengasuhan tidak serta merta menjadi tanggungjawab ibu. Konsumsi makanan, asupan gizi, dan support sosial dari keluarga menjadi hal penting. Maka, dia berharap, keluarga menjadi tim work dalam pendidikan anak. 

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Pribadi mengatakan, Kelurahan Tanjungmas menjadi kelurahan padat. Angka kemiskinan cukup dominan mencapai 6.000 jiwa. Jumlah stunting di kelurahan tersebut pun tertinggi yakni sebanyak 79 balita. Sedangkan secara keseluruhan, angka stunting di Kota Semarang masih 2.200 jiwa dari 1,7 juta jiwa.

"Kami memahami salah satu perosoalan utama adalah kemiskinan dan pengangguran. Maka, kami keroyok. Indeks pembangunan manusia (IPM) kami perbaiki, pertumbuhan ekonomi, dan angka kematian ibu dan anak kami terus lakukan penanganan," katanya.

Pihaknya berkomitmen akan menggerakan masyarakat untuk saling memberi support. Berbagai program dilaksanakan dengan harapan angka stunting semakin menurun.

Ketua Media Sayang Perempuan dan Anak (SAPA) Tutuk Toto Carito mengaku pihaknya akan terus mendukung penuh pengentasan stunting di Kota Semarang utamanya dalam penyebaran informasi melalui media pemberitaan.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network