SOLO, iNews.id - Dua simpatisan capres Ganjar Pranowo yang menjadi korban penganiayaan belasan oknum anggota TNI di depan markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Boyolali masih dirawat intensif di rumah sakit.
Kedua korban yakni, Slamet Andono dan Arif Diva. Slamet diketahui merupakan anak yatim piatu. Keluarga korban, Dwiratno mengatakan, dua korban yang menjalani rawat inap mengalami luka berat di sekujur tubuh.
"Semua bagian kepala sampai kaki. Ya kalau sadar tapi mau lihat aja susah. Kasihan itu (Slamet) anak yatim piatu itu tidak punya ayah tidak punya ibu," katanya, Minggu (31/12/2023).
Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta mengatakan, Slamet yang merupakan simpatisan Ganjar-Mahfud adalah anak yatim piatu. "Ini sungguh mengenaskan," ujarnya.
Dwi pun prihatin dengan tindakan yang dilakukan oleh oknum TNI. Pasalnya sebagai aparat keamanan seharusnya menjadi tameng bagi masyarakat jikalau ada yang membahayakan negeri ini.
"Ealah yang dimusuhi adalah rakyat. Apalagi masih muda yang masih punya kesempatan banyak. Apalagi yang kami pikirkan keluar dari rumah sakit cacat," tuturnya.
Kepala Penerangan Kodam Diponegoro, Kolonel Inf Richard Harison mengungkapkan, Pangdam Diponegoro telah memerintahkan Komandan Batalyon Infantri Raider 408/Suhbrastha dan Polisi Militer dalam hal ini Denpom IV/4 Surakarta untuk memproses hukum sesuai aturan.
Selain itu, koordinasi pihak-pihak terkait untuk membantu pengobatan korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit.
"Saat ini Denpom IV/4 Surakarta masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa anggota yang diduga mengetahui peristiwa itu," katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait