Jumeri mengungkapkan, masih ada siswa yang terpapar Covid-19 itu karena memang situasi pandemi di Indonesia masih belum selesai. “Itulah mengapa, jelasnya, untuk memulai sekolah pemerintah pun melakukannya secara terbatas yakni maksimal hanya separuh dari jumlah siswa yang boleh masuk ke sekolah,” katanya.
Sekolah juga masih memberi alternatif untuk melayani pembelajaran jarak jauh maupun blended learning atau pembelajaran campuran. "Juga orang tua lah yang memutuskan apakah putra putrinya berangkat ke sekolah atau tidak," ujar Jumeri.
Kewenangan pembukaan sekolah , kata dia, juga diserahkan ke pemerintah daerah masing-masing. Sementara pemerintah pusat memberikan panduannya melalui SKB 4 Menteri.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait