KULONPROGO,iNews.id – Puluhan pedagang di pasar hewan terpadu mendatangi gedung DPRD Kabupaten Kulonprogo, Kamis (13/2/2020). Mereka mengaku rugi setelah direlokasi dari pasar burung lama ke pasar terpadu.
Para pedagang tersebut menempati pasar yang berlokasi di Kecamatan Pengasih, Kulonprogo itu selama tiga bulan. Namun, mereka mengeluhkan sepinya pasar baru tersebut.
"Sepi, tidak ada pengunjung kami malah merugi," kata ketua koordinator pedagang, Satria saat bertemu Komisi II DPRD Kulonprogo, Kamis (13/2/2020).
Satria menjelaskan, setelah direlokasi dia dan pedagang lain sulit mendapatkan pembeli. Sementara jika lokasi lama yakni di belakang Terminal Bus Wates, dia selalu melayani pembeli setiap harinya.
Pedagang lain Agus Hartono mengaku menyesal karena sepakat direlokasi. Pasalnya, sesuai kesepakatan awal pedagang burung, barang bekas hingga pedagang rumput akan ikut pindah ke pasar hewan terpadu. Tetapi, kenyataanya tidak semuanya bersedia menempati.
"Nasib kami ini sudah seperti tempe bosok (busuk). Kami ini sudah dipites (ditekan)," kata Agus.
Pedagang juga mengeluhkan beberapa iuran yang harus ditanggung. Seperti iuran kebersihan, keamanan hingga retribusi.
"Kalau bisa retribusi besok kalau sudah ramai," ucapnya.
Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo Priyo Santoso mengatakan keluhan pedagang akan dibawa ke rapat kerja bersama dengan eksekutif. Jauh sebelum pedagang datang, dewan juga ke lokasi untuk sidak.
"Kami sudah meninjau ke sana dan ini akan kami komunikasikan dengan dinas," kata Priyo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo Aris Nugroho mengatakan pemkab sudah berupaya menjadikan pasar tersebut ramai. Terkait keluhan pungutan iuran, Aris menegaskan dinas hanya meminta retribusi.
"Pungutan itu hanya retribusi, yang lain itu kesepakatan antar pedagang," ucapnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait