JAKARTA, iNews.id - Doa Nabi Sulaiman yang dikabulkan Allah SWT bisa Muslim amalkan terutama setelah sholat fardhu. Nabi Sulaiman merupakan salah satu dari 25 utusan Allah yang wajib diimani.
Nabi Sulaiman merupakan putra Nabi Daud AS. Sejak masih kecil hingga berusia 11 tahun ia sudah menunjukkan tanda-tanda kecerdasan hingga ketelitian.
Allah juga memberi kelebihan kepada Nabi Sulaiman berupa kekuasaan, ilmu, kekayaan, keadilan, dan kebijaksanaan saat akan memutuskan suatu perkara dan sanggup memerintahkan bangsa jin, angin dan hewan.
Nabi Sulaiman juga selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberikan anugerah berupa kerajaan yang megah. Doa Nabi Sulaiman itu kemudian dikabulkan Allah dengan diberikan kerajaan Bani Israil di Kota Jerusalem. Luas dari wilayah kerajaannya meliputi perbatasan Kan’an hingga perbatasan Birsab. Nabi Sulaiman wafat di Baitul Maqdis.
Doa Nabi Sulaiman yang Dikabulkan Allah
1. Doa Nabi Sulaiman Minta Kerajaan
Doa Nabi Sulaiman yang Dikabulkan Allah berupa kerajaan yang besar disebutkan dalam Al Quran, Surat Shad ayat 35.
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لأحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Latin: rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li`aḥadim mim ba'dī, innaka antal-wahhāb
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudah-ku; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (Shad: 35)
Sebagian ulama tafsir mengatakan Nabi Sulaiman as memohon kepada Allah suatu kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang manusia pun sesudahnya.
2. Doa Nabi Sulaiman Mohon Kemudahan
Doa Nabi Sulaiman yang dikabulkan Allah selanjutnya yakni mohon kemudahan dalam menjalankan kerajaannya. Doa tersebut termaktub dalam Al Quran, Surat An Naml ayat 30.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۙ
Latin: bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
Nabi Sulaiman merupakan hamba Allah SWT yang soleh. Ia selalu mengucapkan basmalah dalam setiap perbuatannya. Tak hanya masalah kecil, tetapi juga dalam masalah besar.
Editor : Kastolani Marzuki