Alat pendeteksi dini bahaya atau early warning system (EWS) tsunami. (Foto: dok BPPT)

SEMARANG, iNews.id – Alat pendeteksi dini bahaya atau early warning system (EWS) tsunami di wilayah Pantai Selatan Jawa Tengah (Jateng) dinyatakan tidak berfungsi. Untuk itu, masyarakat di sekitar garis Pantai Selatan Jateng diminta waspada terhadap gelombang tinggi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sarwa Pramana mengatakan, peralatan pendeteksi dini bencana itu kebanyakan telah korslet akibat korosi. Penyebab korosi karena air laut yang akhirnya turut merusak bagian receiver atau penerima sinyal.

"Sirine alat ini sudah tak berfungsi normal,” kata Sarwa, Minggu (30/12/2018).

Alat pendeteksi tsunami yang rusak itu berada di beberapa daerah pesisir Pantai Selatan seperti Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonogiri. Khusus di Cilacap, membutuhkan dua unit EWS karena terdapat dua kecamatan yang berada persis di pinggir pantai.

Early warning system tsunami ada di Cilacap, Kebumen, Purworejo. Satunya lagi di Wonogiri, ini masih kurang. Yang paling banyak dibutuhkan seharusnya Cilacap, karena ada dua kecamatan yang posisinya di bibir pantai. Ini yang perlu diantisipasi,” ujarnya.

Sarwa berharap, EWS yang rusak bisa segera diperbaiki atau diganti dengan baru. Sebab, daerah-daerah tersebut langsung berhadapan dengan perairan Samudera Hindia dan rawan terhadap terjangan ombak besar. Jika suatu saat terjadi gempa besar, maka langkah utama yakni mengevakuasi warga terlebih dahulu.

“Jawa Tengah harus bisa mengambil inisiasi mengantisipasi terjadinya hal tal diinginka. Terjadi tsunami atau tidak, masyarakat harus dievakuasi,” ucapnya.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network