JAKARTA, iNews.id - Sejarah lawang Sewu Semarang yang menjadi bangunan favorit para turis untuk dikunjungi. Bangunan khas yang kental dengan nuansa Belanda tersebut membuat banyak para kawula muda gemar berfoto ria dan menyusuri setiap ruang Lawang Sewu.
Tetapi dibalik itu semua tahukah anda apa saja fakta-fakta dari Lawang Sewu?. Berikut 5 fakta sejarah Lawang Sewu Semarang.
1. Milik PT Kereta Api Indonesia (KAI)
Sejarah Lawang Sewu Semarang merupakan sebuah gedung bersejarah milik PT KAI. Pada mulanya, gedung digunakan sebagai kantor pusat perusahaan swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Pembangunan gedung Lawang Sewu secara bertahap dibangun pada lahan seluas 18.232.meter persegi. Bangunan utamanya mulai dibangun pada 27 Februari 1904 dan dapat selesai pada Juli 1907. Sementara untuk bangunan tambahan dibangun sekitar tahun 1916.
2. Beberapa kali mengalami alih fungsi
Pada bulan Juli 1907 gedung ini digunakan sebagai kantor pusat administrasi NIS. Lawang Sewu diambil alih oleh Jepang dan kemudian dialihfungsikan sebagai kantor Riyuku Sokyoku (Jawatan Transportasi Jepang). Pada tahun 1945 gedung Lawang Sewu menjadi kantor eksploitasi tengah DKRAI (Djawatan Kereta Api Republik Indonesia).
Gedung ini digunakan sebagai markas tentara Belanda pada tahun 1946 sampai akhirnya kegiatan perkantoran DKARI pindah menuju bekas kantor de Zustermaatschappijen. Setelah dikemukakannya kedaulatan RI pada tahun 1949, gedung ini digunakan kodam IV Diponegoro.
Gedung akhirnya diserahkan kembali kepada Perum Kereta Api (Perumka) yang kemudian statusnya berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia pada tahun 1994. Di tahun 2009 dilaksanakan restorasi yang diprakasai PT Kereta Api Indonesia. Akhirnya pada 5 Juli 2011 gedung ini diresmikan sebagai purna pugar cagar budaya gedung A Lawang Sewu.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait