3. Deklarator Sekaligus Perancang Logo Partai Kebangkitan Bangsa
Gus Mus, selain sebagai ulama dan budayawan, juga memiliki kontribusi dalam ranah politik sebagai salah satu pendeklarasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Beliau turut serta merancang logo PKB, yang hingga kini tetap menjadi identitas visual partai tersebut.
Keikutsertaan Gus Mus dalam pembentukan dan representasi PKB menunjukkan perannya dalam upaya membangun bangsa melalui keterlibatan aktif NU dalam kehidupan politik Indonesia.
4. Pejuang Hak Asasi Manusia Lewat Penghargaan Yap Thiam Hien
Gus Mus dianugerahi Penghargaan Yap Thiam Hien tahun 2017, sebuah penghargaan yang diberikan kepada individu yang berjasa dalam penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
Meskipun tidak dikenal sebagai aktivis HAM, Gus Mus diakui sebagai pejuang HAM melalui kontribusinya dalam merawat keberagaman dan melawan paham radikalisme.
Dalam penganugerahan ini, Todung Mulya Lubis, Ketua Yayasan Yap Thiam Hien Award, menyatakan bahwa Gus Mus, melalui karya tulis dan tutur katanya, telah memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman keberagaman di Indonesia.
KH Ahmad Mustofa Bisri, sebagai ulama pertama yang menerima penghargaan ini, menunjukkan kebutuhan akan sosok yang kuat, konsisten, dan jujur di tengah menguatnya paham radikalisme dan sektarianisme.
5. Pernah Menjabat sebagai Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
Gus Mus pernah menempati posisi Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dari tahun 2014 hingga 2015. Awalnya, beliau menjabat sebagai wakil Rais 'Aam di bawah kepemimpinan KH. Sahal Mahfudz.
Namun, setelah wafatnya KH. Sahal Mahfudz pada tahun 2014, pria yang memiliki nama lengkap KH Ahmad Mustofa Bisri tersebut menggantikan posisi tersebut dan menjadi Rais ‘Aam.
Demikian fakta-fakta seputar Gus Mus, Ulama Pemikir yang Disowani Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Semoga bermanfaat untuk para pembaca.
Editor : Ahmad Antoni
ganjar mahfud 2024 ganjar mahfud tanpa drama Sahabat Ganjar Mahfud Penjaga Konstitusi gus mus rembang
Artikel Terkait