4. Untuk mendaftar haji
Uang tabungan yang dikumpulkan Samin rencananya untuk mendaftar haji empat anggota keluarganya ke Kementerian Agama (Kemenag). Dari Rp50 juta yang dimakan rayap, sekitar Rp9 juta di antaranya kerusakan masih terlihat bentuknya. Sedangkan sisanya dimakan rayap sampai tidak berbentuk besaran nominal uangnya.
5. BI tidak bisa mengganti seluruh uang yang rusak
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo menjelaskan alasan beberapa uang Samin tak bisa diganti karena salah satunya ukuran uang. BI bisa mengganti dengan ukuran uang rusak minimum 2/3 dari ukuran penuh. Syarat ini diberikan agar tidak ada dobel pengajuan uang rusak tersebut.
Karena kalau minimum setengahnya, bisa jadi malah terjadi dobel klaim. Jika terpisah atau robek, maka tugas selanjutnya pemohon harus menyusun lembaran tersebut. Kalau uang sudah terpisah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyusun lembaran demi lembaran apakah uang ini masih berukuran 2/3 atau tidak.
6. Menyusun sendiri uang yang rusak
BI meminta Samin menyusun sendiri uangnya yang telah rusak dimakan rayap. Langkah ini juga untuk menghindari selisih hitung antara pemohon dengan petugas bank. Setelah tersusun, dipersilakan dibawa ke BI untuk dicek dan jika memenuhi syarat bisa ditukar dengan uang yang baru. Dengan menyusun lembaran-lembaran kecil uang yang terpisah akibat dimakan rayap, menjadi tugas berat bagi Samin.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait