JAKARTA, iNews.id - Deretan peninggalan Kerajaan Demak berikut patut untuk diketahui. Sebagai kesultanan Islam tertua di Pulau Jawa, kerajaan ini tentu meninggalkan banyak hal, termasuk benda-benda bersejarah.
Di luar itu, Kerajaan Demak memiliki peran yang sangat signifikan terhadap penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. walaupun berkuasa dalam kurun waktu yang relatif singkat, dakwah yang dilakukan Kerajaan Demak terbilang sukses besar.
Adapun peninggalan Kerajaan Demak yang dirangkum iNews.id dari berbagai sumber, Jumat (31/3/2023) adalah sebagai berikut.
Peninggalan Kerajaan Demak
1.Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak dibangun oleh Raden Patah dari Kerajaan Demak pada abad ke-15 Masehi. Selain menjadi tempat salat, masjid tersebut juga dipercaya menjadi tempat berkumpul Wali Songo.
Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur khas Indonesia. Bagian atapnya berbentuk limas bersusun tiga yang melambangkan Iman, Islam, dan Ihsan.
Sementara itu, terdapat empat tiang utama yang menyanggah Masjid Agung Demak dan biasa disebut sebagai soko guru. Soko guru tersebut terbuat dari kayu jati.
2.Pintu Bledeg
Di masjid Agung Demak, terdapat pula pintu Bledeg yang dibuat oleh Ki Agung Selo pada 1466. Pintu tersebut dibuat dengan ukiran motif tumbuh-tumbuhan, suluran, jambangan mahkota, dan kepala bintang (naga) dengan mulut terbuka.
Selain memiliki bentuk yang indah, pintu ini juga diyakini mampu menahan petir. Pintu Bledeg termasuk prasasti Candra Sengkala yang bertuliskan Nogo Mulat Saliro Wani bermakna 1388 Saka atau 1466 Masehi.
3.Kolam Wudhu
Sudah menjadi hal yang lumrah apabila terdapat tempat wudhu di sebuah masjid. Hal itu juga bisa ditemukan di Masjid Agung Demak sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia.
Di sana, terdapat kolam wudhu atau biasa disebut Blumbang yang dulunya kerap digunakan oleh Wali Songo. Di tempat itu pula, sayembara untuk memilih sultan keempat di Kesultanan Demak Bintoro dilakukan.
4.Makam Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di wilayah Kerajaan Demak. Ia meninggal dunia pada usia 131 tahun atau tepatnya di tahun 1680.
Makamnya berada di Kadilangu, 2 kilometer dari pusat kota Demak. Di area tersebut, terdapat pula makam Raden Patah, Raja pertama Kerajaan Demak dan keluarganya.
5.Dampar Kencana
Dulunya, Dampar Kencana merupakan singgasana raja. Raden Patah mendapatkan singgasana tersebut sebagai hadiah saat pelantikannya sebagai raja di Kesultanan Demak Bintoro dari Prabu Brawijaya V Raden Kertabumi asal Kerajaan Majapahit.
Saat Kerajaan Demak runtuh, singgasana tersebut dijadikan mimbar khotbah yang diletakkan di dalam masjid. Namun dalam perkembangannya, Dampar Kencana disimpan di Museum Masjid Agung Demak.
Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait