3. Periksa Biaya dan Potensi Imbal Hasil
Biaya pengelolaan dan potensi keuntungan menjadi faktor penting. Pastikan memahami biaya manajemen dan biaya lain yang dikenakan, karena akan mempengaruhi hasil investasi.
Bandingkan performa historis reksadana saham agar Anda memiliki gambaran realistis mengenai potensi imbal hasil. Jangan hanya terpaku pada angka keuntungan tinggi, tetapi perhatikan juga konsistensi kinerja dan risiko yang mungkin muncul.
4. Sesuaikan dengan Jangka Waktu Investasi
Reksadana saham lebih cocok untuk tujuan jangka menengah hingga panjang, minimal tiga hingga lima tahun. Jika tujuan investasi lebih pendek, fluktuasi harga saham bisa mempengaruhi hasil. Menyesuaikan jangka waktu dengan tujuan keuangan membantu meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang pertumbuhan dana.
5. Lakukan Diversifikasi
Menginvestasikan dana di lebih dari satu reksadana saham membantu menyebarkan risiko. Diversifikasi dapat dilakukan dengan memilih produk berbeda berdasarkan sektor, strategi, atau manajer investasi.
Dengan begitu, jika satu produk mengalami penurunan, produk lain bisa menyeimbangkan portofolio. Diversifikasi bukan hanya soal jumlah produk, tetapi juga jenis saham dan strategi pengelolaan yang berbeda.
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait