MAGELANG, iNews.id - Merespons peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah menurunkan sejumlah relawan dan bantuan kemanusiaan. Tiga unit armada kemanusiaan tengah bersiap di Posko Informasi ACT dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Relawan ACT bersama gabungan tim dari TNI, Polisi, Damkar, BPBD dan Pemerintah Kabupaten Magelang bergotong royong mengevakuasi warga rentan seperti anak-anak, perempuan, lansia dan orang sakit.
Menurut data BPBD Kabupaten Magelang di Kecamatan Dukun sendiri terdapat 3 Desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bahaya Bencana (KRB) yakni Desa Ngargomulyo, Desa Paten, dan Desa Krinjing.
Selain relawan yang turun membantu evakuasi warga, sebanyak 2 ton beras gratis juga siap didistribusikan ke berbagai posko pegungsian. “Beras yang kita berikan adalah hasil panen dari wakaf sawah produktif yang ada di Kabupaten Blora. Alhamdulillah beras masyarakat Blora dapat membantu dan dinikmati saudara terdampak bencana di Magelang,” kata Head Regional Program ACT Jateng Giyanto (8/1/2021).
Warga Desa Paten, Dusun Babadan 2 yang berjarak 4,3 km dari puncak Merapi telah di evakuasi menuju Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Posko Banyurojo pada kamis (7/1/2021) siang. Setelah sehari sebelumnya warga Dusun Babadan 1 mengungsi pada posko yang sama.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut, Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 800 meter pada Kamis (7/1/2021) malam.
Ia menginformasikan status siaga Merapi di Kabupaten Magelang diperpanjang Hingga 15 Januari 2021. “Relawan terus bersiaga di posko informasi, untuk Kabupaten Magelang sendiri terdapat 509 pengungsi yang tersebar di TEA Deyangan 121 jiwa, TEA Tamanagung 87 jiwa, dan TEA Banyurojo 246 jiwa," ujarnya.
Beras gratis dari ACT nantinya akan mensuport dapur umum di masing-masing posko pengungsian. “Sebelum proses distribusi tentu kita harus koordinasi dengan berbagai pihak agar merata dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait