BATANG, iNews.id - Puluhan warga Desa Juragan, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (31/10/2017) siang, memblokade akses jalan pembangunan jalan tol di desa mereka.
Aksi warga ini dipicu hilangnya akses jalan desa akibat terpotong jalur tol Batang-Semarang. Sehingga warga harus memutar arah sejauh belasan kilometer untuk bisa ke ladang atau kebun mereka. Tak adanya akses jalan itu juga membuat warga kesulitan beraktivitas keluar seperti berbelanja dan bekerja.
Dengan membentangkan spanduk warga menuntut pihak pelaksana pembangunan jalan tol segera membuatkan kembali akses jalan yang hilang akibat pembangunan jalan bebas hambatan itu.
“Dulu jalan desa kami dijanjikan akan tetap diberi akses, namun ternyata sejak jalan tol dibangun, jalan hilang sehingga warga terisolir dan sulit keluar. Kami menuntut agar pemerintah atau yang membangun jalan tol, membuatkan jalan untuk akses warga agar bisa akttifitas seperti biasa untuk ke ladang, belanja, sekolah, bekerja dan keperluan lainnya," kata salah seorang warga, Sujarwo.
Usai melakukan aksi di lokasi pembangunan jalan tol, warga kemudian mendatangi balai desa setempat. Di hadapan perwakilan PT Waskita selaku pelaksana proyek, massa meminta agar segera dibuatkan akses jalan dan jembatan. Warga juga meminta agar pihak Waskita bertanggungjawab terhadap debu proyek dan perbaikan jalan yang rusak.
“Kami hanya menampung aspirasi warga, tuntutan masyarakat untuk dibatkan akses jalan buat warga saya harapkan bisa dikabulkan," kata Kepala Desa Juragan, Casbari.
Menanggapi tuntutan warga, Humas PT Waskita Ruli mengaku untuk sementara belum bisa memenuhi permintaan warga. Ruli justru meminta agar warga melalui pemerintah desa mengajukan surat ke pihak Bina Marga. PT Waskita juga meminta, agar warga bersedia membuka akses jalan para pekerja agar proyek tol ini tidak terhambat.
“Kami belum bisa memberi keputusan karena kami hanya pelaksana lapangan. Warga sebaiknya juga meminta ke Bina Marga untuk meminta akses jalan," kata Ruli.
Dari pertemuan tersebut disepakati, pihak Waskita berjanji akan mengawal surat dari desa agar keinginan warga bisa terwujud. Akibat aksi pemblokadean jalan tersebut aktivitas pekerjaan proyek jalan tol terhambat.
Editor : Kastolani Marzuki
demo jalan tol
Artikel Terkait