KARANGANYAR, iNews.id – Perlawanan terhadap hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut) terus disuarakan di berbagai daerah. Di Karanganyar, Jawa Tengah, puluhan kader Demokrat Solo Raya menggelar aksi turun ke jalan.
Tak tanggung-tanggung, mereka yang terlibat aksi turun jalan mulai dari Ketua DPC,anggota DPRD hingga Anak Ranting. Aksi dipimpin langsung Ketua DPC tiap-tiap kota dan kabupaten. Diantaranya, Ketua DPC Partai Demokrat Karanganyar Tri Haryadi, Ketua Demokrat Boyolali, Dwi Purwanto, Ketua Demokrat Solo Supriyanto.
Kemudian Ketua DPC Demokrat Sragen Budi, Ketua DPC Demokrat Wonogiri Tinggeng, Ketua DPC Demokrat Klaten One Krisnata. Para kader membentangkan spanduk serta poster bertuliskan Tetap Setia pada Kepemimpinan AHY. Dalam aksinya, mereka juga berjanji akan terus melakukan gerakan perlawanan terhadap manuver kubu Moeldoko.
Koordinator bersama seluruh ketua, anggota DPRD, serta anak ranting Partai Demokrat se-Solo Raya yang diwakilkan pada Ketua DPC Partai Demokrat Kota Solo, Supriyanto mengatakan, tak hanya se-Solo Raya yang menyatakan tetap setiap pada AHY. Aksi perlawanan pada KLB juga digelorakan Partai Demokrat seluruh Jawa Tengah.
Bahkan Hasil Rakorda Partai Demokrat Jawa tengah 2021 menghasilkan 7 poin bersama 35 kota dan kabupaten di bawah DPD Partai Demokrat Jawa Tengah. Poin pertama, secara tegas menolak KLB ilegal di Deliserdang Sumatera Utara dikarenakan tidak sesuai dengan AD ART partai Demokrat tahun 2020
"Poin kedua, Ketua DPD Demokrat Jateng dan 35 ketua DPC Partai Demokrat kabupaten/kota se-Jawa tengah tidak ada satu pun yang hadir atau menandatangani surat kuasa kepada siapapun untuk menghadiri KLB," ata Supriyanto dalam konferensi pers, Rabu (10/3/2021).
Poin ketiga, kata Supri, apabila di dalam poin kedua terbukti ada yang mengatasnamakan ketua DPD/DPC Partai Demokrat wilayah Jateng menghadiri atau mewakili dalam KLB ilegal adalah tidak sah dan tindakan tersebut merupakan perbuatan tindak pidana dan dapat dituntut secara hukum.
Kemudian pada poin keempat, para kader tetap menyatakan kesetiaan pada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan setia kepada ketua majelis tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sesuai hasil Kongres V Partai Demokrat Demokrat tahun 2020.
"Bertekad untuk melawan pelaku gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat serta meminta kepada DPP untuk melakukan pemecatan terhadap kader yang terbukti berkhianat dan melanggar etika politik," ujarnya.
Poin keenam, meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kemenkumham untuk tidak mengesahkan apapun yang dihasilkan oleh KLB Deliserdang.
"Dan poin ke tujuh, semua kader Partai Demokrat se-Jateng siap merapatkan barisan untuk menjaga soliditas Partai Demokrat 6 melawan gerakan pengambilalihan kepemimpinan (GPK- PD) atau hasil kongres luar biasa KLB ilegal," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait