Ilustrasi bocah SD di Grobogan, Jawa Tengah meninggal karena HIV/AIDS. (Foto: Antara)

"Menurut saya tidak hanya itu (takut mengakui) tapi lebih utama adalah bagaimana mendongkrak kesadaran pengidap seperti kita ini menebus obat dan menjaga stabilitas tubuh," katanya lagi.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dr Slamet menjelaskan ada kecenderungan pengidap ODHA lebih tertutup. Terutama menutup statusnya agar bisa diterima masyarakat. 

Kondisi itu justru berdampak psikologis pada pengidap ODHA untuk kesadaran konsumsi obat khusus dan berolahraga. Oleh sebab itu, melalui gerakan Puskesmas Keliling, dinkes mengharapkan para pelaku ODHA tetap tersentuh dan mendapatkan pelayanan terbaik.

"Jadi memang kecenderungan itu (takut) kepada masyarakat itu ada. Wajar karena mereka (pengidap ODHA) ini akan dikucilkan juga. Tapi yang terpenting jangan sampai menularkan ke masyarakat lain. Supaya bisa ditekan secara baik penyebaran virus mematikan yang belum ada obatnya ini," katanya.


Editor : Donald Karouw

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network