Ilustrasi (Foto: Pixabay)

SEMARANG, iNews.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menyiapkan kemungkinan bencana alam akibat masuknya musim penghujan. Pemprov akan menyiapkan posko bencana yang akan dioperasikan mulai Oktober 2020 hingga Maret tahun depan.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, prediksi BMKG menyebutkan akan terjadi fenomena La Nina. Kondisi ini menyebabkan musim penghujan akan terjadi lebih awal dan lebih panjang.

"Kami sudah menggelar rapat koordinasi terkait antisipasi itu. Mulai BPBD, BBWS, PSDA dan pihak terkait sudah membicarakan terkait skenario kemungkinan debit hujan tinggi, antisipasi teknis dan penyusunan peta rawan bencana," kata Ganjar, Kamis (1/10/2020).

Peta bencana lanjut Ganjar sangat penting untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor selama musim penghujan. Dengan peta bencana itu, maka tindakan antisipatif bisa dilakukan sebaik mungkin.

"Misalnya peta rawan banjir di Jateg, itu ada Brebes dengan luasan bencana 5.796 hektare, Pemalang ada 7.296 hektar, Tegal 1.011 hektare. Ada juga Kendal, Kudus dan lainnya. Termasuk peta lokasi mulai nama sungai, kondisi tanggul dan sebagainya sudah dipetakan secara rigid," katanya.

Dia mencontohkan, di Brebes kemungkinan bencana banjir terjadi akibat luapan sungai Cisanggarung. Selain itu, ada juga potensi tanggul jebol di sungai Pemali.

"Di Pekalongan itu ada potensi banjir dan rob di sungai Bremi dan seterusnya. Kita inventarisir satu-satu berbasis pada masing-masing daerah aliran sungai, termasuk menyiapkan sistem pengendaliannya," ucapnya.

Selain pemetaan dan langkah antisipatif, pihaknya juga telah menyiapkan posko siaga banjir yang akan dioperasikan mulai 1 Oktober tahun ini, hingga akhir Maret 2021. Selain itu, penyiapan tempat pengungsian dengan protokol kesehatan ketat juga sudah dilakukan.

"Jadi semua siap, termasuk persiapan tempat pengungsian seandainya ada pengungsi. Kita atur dari sekarang, untuk mengantisipasi kerumunan. Sudah ada contohnya di Jepang itu, jadi tempat pengungsian dikapling kecil-kecil, dibatasi kardus dan satu kapling satu keluarga," ucapnya.

Pihaknya juga meminta seluruh Bupati/Wali Kota terus gencar melakukan edukasi tentang pengurangan resiko bencana kepada masyarakat. Desa-desa tangguh bencana dan relawan harus dihidupkan kembali.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network