SEMARANG, iNews.id - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi ada 21,3 juta kendaraan bakal masuk ke Jawa Tengah. Pola transportasi mudik Lebaran ini telah dimatangkan dan dikoordinasikan sampai tingkat kabupaten/kota.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jateng Henggar Budi Anggoro, lonjakan angka kendaraan tersebut dihitung dari mobil pribadi dan sepeda motor. Pemprov Jateng telah melakukan koordinasi antarinstansi terkait arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
“Pihak kementerian sudah memberi batasan angka berdasarkan hasil penelitian. Semoga saja yang masuk di Jateng tidak sebesar itu. Secara keseluruhan kami dari Pemprov Jateng, seperti Dinas PU Bina Marga sudah menyiapkan sarana dan prasarana,” katanya dalam dialog Prime Topic bertajuk Mudik Sehat dan Nyaman di Semarang, Senin (17/4) sore.
Ketua Komisi D DPRD Jateng Alwin Basri mengatakan, sejauh ini persentase kondisi jalan rusak di Jawa Tengah ada 9 persen atau 200 km. Masih ada 1.219 km jalan dalam kondisi rusak sedang, selebihnya ada 965 km atau 40 persen kondisi masih bagus.
“Dari panjang jalan provinsi 2.400 km itu dengan masih ada kondisi kerusakan sedang kami berharap perlu segera ditangani. Patut pula jadi pengawasan jalan-jalan di daerah rawan bencana banjir dan longsor,” ujar Alwin.
“Kami juga telah meminta untuk pekerjaan jalan pada H-10 sudah harus selesai, termasuk jangan ada penumpukan material supaya tidak mengganggu kelancaran lalu lintas,” ujarnya.
Untuk kawasan Pantura timur seperti Pati-Rembang hingga Tuban, Komisi D sudah meminta Dinas PU Bina Marga Jateng dan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR supaya memperhatikan secara serius perbaikan jalan di ruas Pati-Rembang. Sebelum H-10, juga meminta tidak ada pekerjaan di ruas jalan tersebut supaya tidak mengganggu arus mudik dan balik.
Sementara pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyebut angka dari Balitbang Kemenhub agar disikapi secara serius. Rencana diperbolehkannya mudik tahun ini menjadikan dorongan untuk pulang kampung menjadi besar.
Dia khawatir masyarakat menggunakan segala cara termasuk mengabaikan faktor kesehatan agar bisa ke kampung halaman. Namun mudik gratis diadakan kembali oleh Pemprov Jateng supaya tidak lagi melakukan pengumpulan massa di satu lokasi.
“Sejumlah terminal di Jakarta, sekarang ini kondisi sudah representatif, terlebih bisa untuk memecah kerumunan. Juga patut menjadi perhatian dalam arus mudik nanti yakni penguatan sinyal telepon seluler baik di jalur tol maupun jalan nasional dan provinsi,” kata Joko.
“Supaya masyarakat saat membutuhkan bantuan bisa cepat tertangani. Jangan sampai ada gangguan di lapangan, masyarakat tidak bisa menelepon gara-gara tidak ada sinyal,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
kemenhub kementerian perhubungan jawa tengah pemprov jateng Komisi D DPRD Jateng Alwin Basri kendaraan mudik mudik lebaran kementerian pupr
Artikel Terkait