SEMARANG, iNews.id – Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan polsek menjadi basis resolusi penegakan hukum dengan cara restorative justice (RJ). Kurun waktu 1 Januari 2021 hingga 14 Februari 2022, RJ di Polri mencapai 15.787 kasus.
Hal itu disampaikan Irjen Dedi saat bedah buku “Keadilan Restorative: Strategi Transformasi menuju Polri Presisi” di Kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Senin (17/7/2023).
“Pada transformasi, Polsek akan menjadi basis resolusi dan merealisasikan Bhabinkamtibmas sebagai pusat informasi dan problem solver. Key Performance Indikator (KPI) kinerja Polri tidak hanya fokus pidana, tetapi juga RJ,” kata mantan Kapolda Kalimantan Tengah itu.
Dia mengemukakan ada tiga poin transformasi operasional dan penegakan hukum, yakni; transformasi organisasi, Polsek menjadi basis resolusi dan modifikasi KPI kinerja polisi.
RJ, sebutnya, berorientasi pada pemulihan menyeluruh. Hadirnya penyelesaian masalah hukum dengan RJ menjawab ketidakpuasan dan rasa frustrasi terhadap hukum pidana formal.
Editor : Ahmad Antoni
kapolri polri restorative justice penegakan hukum Polri PRESISI unissula bedah buku universitas islam sultan agung
Artikel Terkait