Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana menginterogasi tersangka pelaku pencabulan terhadap anak kandung di Mapolres setempat, Rabu (24/11/2021). (Foto/Angga Rosa)

SALATIGA, iNews.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Salatiga menuntut terdakwa persetubuhan terhadap anak berinisial MR pidana penjara18 tahun dan denda sebesar Rp1 miliar subsider lima bulan kurungan. Tuntutan dibacakan penuntut umum dalam persidangan yang digelar secara online.

Kajari Salatiga Moch Riza Wisnu Wardhana menyatakan, berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, terdakwa terbukti secara sah melakukan tindak pidana persetubuhan terhadap anak yang dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga. Yaitu terhadap korban yang merupakan anak kandung tersangka. 

"Tersangka mencabuli anaknya sejak berusia sekitar 4 atau 5 tahun. Saat ini korban sudah berusia 16 tahun," kata Kajari, Jumat (28/1/2022).

Kajari menyatakan, terdakwa melanggar Pasal 81 ayat (3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang Jo. Pasal 76D Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 

Diberitakan sebelumnya, MR (42) warga Gamol, Kecandran, Sidomukti, Kota Salatiga tega mencabuli anak kandungnya sendiri berinisial LS (16). Ironisnya, perbuatan itu dilakukan tersangka sejak 2009 silam. 

Perbuatan tersangka terbongkar setelah diketahui oleh istrinya berinisial PR pada 24 Oktober 2021 sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, tersangka bukannya menyesali perbuatannya, malah menganiaya istrinya.

Tak terima dengan perbuatan suaminya, akhirnya pada 28 Oktober 2021 PR melapor ke Polres Salatiga. Polisi langsung menangkap tersangka dan mengamankan sejumlah barang bukti. Kini tersangka dijebloskan ke ruang tahanan Polres Salatiga.

Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana mengatakan, pelaku melakukan perbuatan cabul dan persetubuhan terhadap anak perempuan darah dagingnya sendiri sejak tahun 2009. 

Pelaku melakukan perbuatan cabul terhadap anak kandung dengan iming-iming imbalan uang Rp10.000 dan diancam agar tidak melapor kepada ibunya dan orang lain.

"Pencabulan dilakukan sejak 2009. Mulai 26 Agustus 2021 pelaku mulai menyetubuhi anak sebanyak dua sampai tiga kali dalam seminggu. Pelaku menggunakan plastik es lilin untuk membungkus alat kelaminnya (penis) sebelum melakukan persetubuhan terhadap anak sebagai pengaman," kata Kapolres.

Menurut Kapolres, pelaku terakhir menyetubuhi anaknya di depan televisi ruang keluarga rumahnya pada 24 Oktober 2021 sekitar pukul 22.00 WIB dan diketahui oleh istrinya. Kejadian tersebut, membuat korban mengalami tekanan jiwa.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network