ilustrasi bahasa aksara Jawa (Foto: Kemdikbud)

Sebaliknya, dialek sosial didasarkan pada status sosial pemakainya. Dalam buku A Critical Survey of Studies on the Languages of Java and Madura karya E.M. Uhlenbeck disebutkan dialeknya, bahasa Jawa dibedakan sebagai berikut.

1. Dialek Jawa Ngapak-Ngapak
Daerah Jawa Tengah yang ini biasanya meliputi dialek Banten, dialek Indramayu-Cirebon, dialek Tegal, dialek Banyumasan, dan dialek Bumiayu (peralihan Tegal dan Banyumas). Kelompok ini sering disebut bahasa Jawa ngapak-ngapak.

2. Dialek Solo-Yogyakarta
Sementara di wilayah ini Anda akan lebih mendengar bahasa Jawa yang standar. Adapun wilayahnya yakni warga yang tinggal di Pekalongan, dialek Kedu, dialek Bagelen, dialek Semarang, dialek Pantai Utara Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati). Kelompok ini sering disebut bahasa Jawa standar khususnya dialek Surakarta dan Yogyakarta. 

3. Dialek Ngoko, Krama hingga Kedhaton
Sementara untuk dialek sosial dalam bahasa Jawa disebut ngoko, ngoko andhap, madya, madhyantara, krama, krama inggil, bangongan, dan kedhaton. Dialek bagongan dan kedhaton digunakan oleh kalangan keluarga keraton

Bahasa Jawa jenis ini memiliki perbedaan kosakata dengan bahasa Jawa pada umumnya. Meskipun bahasa Jawa memiliki banyak dialek, tetapi dialek bakunya didasarkan pada dialek Jawa Tengah, terutama dialek Kota Surakarta (Solo).


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network