PEKALONGAN, iNews.id - Puncak kemeriahan Lebaran berupa tradisi Syawalan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah tidak bisa dilepaskan dengan tradisi balon udara.
Tradisi itu biasanya digelar warga di hari ketujuh Lebaran. Warga di Kota Batik ini berlomba-lomba menerbangkan balon udara tanpa awak yang berukuran raksasa.
Tidak hanya balon udara, tradisi Syawalan itu juga disertai petasan yang akan meledak saat di udara. Tradisi itu dinilai sangat membahayakan warga karena bisa merusak rumah dan juga membahayakan keselamatan penerbangan di wilayah Jawa Tengah.
Mengurangi penerbangan balon liar yang membawa petasan, Air Navigation (Airnav) Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pekalongan melakukan sosialisasi ke warga tentang bahaya balon liar. Warga kemudian diminta mengikuti festival balon tradisional yang ditambatkan tanpa petasan.
Asisten I Pemkot Pekalongan, Doyo Budi Wibowo mengatakan, pemkot menyambut baik upaya bersama dengan berbagai pihak untuk tetap melestarikan budaya tradisonal tanpa membahayakan keselamatan bersama.
“Kita mendukung upara Airnav dengan menggelar festival balon tradisional tanpa petasn. Diharapkan event ini menjadi ajang kreasi warga juga bisa untuk menjadi agenda wisata,” katanya, Senin (20/5/2019).
Divisi Keselamatan Airnav Indonesia, Nurhasan mengatakan, festival balon tradisional untuk mengurangi tradisi lepas balon yang membahayakan penerbangan. “Kami bekerja sama dengan Pemkot Pekalongan menyelenggarakan festival balon tradisional pada 12 Juni 2019,” ujarnya.
Dengan festival balon tersebut, kata dia, diharapkan dapat mengubah dari tradisi lepas balon menjadi balon tambat atau ditali. Ttradisi warga masih bisa dilakukan sesuai dengan peraturan yang ada dan tidak membahayakan keselamatan pernerbangan juga keselamatan warga.
“Dalam Peraturan Menteri Perhubungan No 40 Tahun 2018, dijelaskan balon yang standar adalah dengan ukuran lebar 4 meter, tinggi 7 meter dan dilepas dengan tali sepanjang 150 meter,” bebernya.
Festival dengan balon-balon udara yang ditambatkan justru tampak indah karena dikumpulkan di lokasi yang sama. Daerah ini menjadi ramai warga bisa menonton kreasi balon yang ada.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait