“Saya dulunya berjualan jamu gendong, dapat membangun rumah ini karena hasil kerja sang anak berjualan bakso di Jakarta,” katanya, Kamis (2/11).
Meski demikian, Kasikem di rumah yang hanya ditemani cucunya tererbut mengaku biasa saja anaknya bisa membangun rumah ini.
“Namun dilandasi dengan ketekunan bekerja dan selalu ibadah, ya bersyukur anak saya bisa membangun rumah di desa,” ujarnya.
Sementara Maryanto, Kepala Desa Bubakan membenarkan bahwa kebanyakan warganya yang kini berjumlah 5.000 penduduk tersebut hampir 50 persen hidup bekerja di perantauan sebagai penjual bakso mi ayam.
“Saya juga tak sering bertemu dengan warga yang merantau baik tiga bulan sekali bahkan satu tahun sekali di saat lebaran,” ujar Maryanto.
Mayoritas warga Wonogiri yang merantau tersebut, selain bertani mereka juga sukses dengan berjualan mi, bakso maupun jamu gendong di kota-kota besar.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait