Dia mengatakan sosok Jenderal Soedirman tersebut bisa menjadi contoh untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan rela berkorban bagi bangsa dan negara.
Menurutnya, seiring dengan modernisasi dan kemajuan teknologi informasi yang berkembang sekarang ini, banyak pengaruh negatif yang ditimbulkan, seperti maraknya kasus peredaran narkoba, perkembangan paham komunisme, radikalisme, individualisme, kasus pelecehan seksual, LGBT, bullying, perkelahian antar pelajar dan masih banyak kasus lainnya yang berpotensi menghancurkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pada persoalan kebangsaan yang sedang dihadapi saat ini, kata Danrem, maka kegiatan yang diselenggarakan ini merupakan momentum yang sangat baik untuk memperkokoh kembali komitmen kebangsaan, untuk kembali kepada nilai-nilai luhur sejarah dan perjuangan bangsa yang telah mampu mengantarkan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat.
"Generasi muda merupakan sumber daya manusia potensial pada masa akan datang yang harus diperkuat mental dan moralnya, sehingga tumbuh menjadi seorang yang berjiwa nasionalisme," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Danrem 074 pondok pesantren ponpes al mukmin ngruki Kabupaten Sukoharjo jenderal soedirman nasionalisme abu bakar ba'syir santri
Artikel Terkait