PEKALONGAN, iNews.id - Banjir yang merendam ribuan rumah di Kota dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah hingga Senin (28/1/2019) sore masih tinggi sekitar 1-1,5 meter. Hujan yang terus turun menambah debit air yang menggenangi ribuan rumah dan jalan, serta sarana umum lainnya.
Pantauan iNews di lokasi, banjir merendam hampir semua kecamatan di Kota Pekalongan, seperti Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, Pekalongan Barat dan Pekalongan Selatan. Tinggi genangan air bervariasi antara 0,5 cm-2 meter.
Sedangkan di Kabupaten Pekalongan, banjir melanda enam kecamatan yakni, Tirto, Wiradesa, Wonokerto, Sragi, Bojong, dan Kedungwuni. Dari enam kecematan itu, banjir paling parah melanda daerah Tirto dan Wonokerto dengan ketinggian air hingga mencapai sedada orang dewasa bahkan ada yang hampir dua meter.
Akibat banjir tersebut, sekitar 10.000 warga dari dua wilayah itu mengungsi di beberapa lokasi. Di Kota Pekalongan, tercatat ada sekitar 3.000 pengusngi yang menempati 20 lokasi pengungsian di antaranya di GOR Jetayu. Sedangkan lainnya mengungsi ke masjid, musala, sekolah, aula kelurahan, puskesmas dan juga rumah warga.
Sementara di Kabupaten Pekalongan, pos pengungsi ada di Aula Kecamatan Wiradesa, Masjid Dupantex, Aula Kecamatan Wonokerto, sejumlah sekolah, masjid serta musala.
Kondisi para pengungsi memprihatinkan mereka harus berhimpitan dengan pengungsi lain dan hampir tak ada sekat. “Tempatnya sempit. Tidur juga seadanya,” kata salah seorang pengungsi, Sri Wartini.
Menurut Sri, kebutuhan yang paling mendesak khususnya bagi manula dan anak-anak adalah popok dan obat-obatan. “Terutama minyak angin bagi orang tua karena sudah pada mulai masuk angin,” ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait