Saat ini lokasi pengungsian telah terisi 50 orang dan diperkirakan terus bertambah. Para pengungsi mulai mengeluhkan kekurangan obat-obatan, terutama untuk demam, kembung, dan gatal-gatal. “Anak-anak juga butuh pakaian, persediaan terbatas dan basah semua,” kata Lastri, salah satu pengungsi.
Camat Pekalongan Utara, Karyati mengatakan, dapur umum sudah didirikan di aula kelurahan dan tim medis disiagakan. “Bantuan dari pemerintah dan berbagai kalangan juga mulai berdatangan,” kata Karyati. Namun diakui, semua persoalan belum semua bisa teratasi.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait