Gubernur Ganjar Pranowo saat meninjau genangan banjir di Kaligawe yang sudah mulai surut, Minggu (28/2/2021). (Istimewa)

Ia mengatakan, penanganan banjir di Semarang, Demak dan Pekalongan sudah dibahas secara berjenjang dari kabupaten/kota hingga pemerintah pusat. Pihaknya sudah menganggarkan perencanaan dalam waktu pendek, yakni menambah kapasitas pompa.

"Karena beberapa daerah itu perlu kita bereskan dengan cepat. Ini perlu dikeroyok dan tindakan yang dilakukan harus dengan kondisi kedaruratan. Kemarin kita hitung, kalau mau di push dengan pompa, itu butuh anggaran sekitar Rp75 miliar. Saya minta dicarikan dananya agar bisa dipasang dengan cepat," katanya.

Sambil menunggu itu, ia meminta semua pompa yang ada saat ini di on kan semuanya untuk menangani banjir. Sebab saat mengecek rumah pompa Kali Babon, Ganjar menemukan pompanya tidak menyala dan hanya dua dari empat pompa yang bisa dioperasikan. Dua pompa lainnya rusak.

"Di Kali Babon tadi pagi pompanya mati, artinya kawan-kawan pengelola harus punya sensitivitas yang lebih. Kalau cuaca bagus dan masih ada genangan, mbok ya itu disedot. Sudah sensitivitas itu saja, disedot," katanya.

Selain tindakan jangka pendek, Ganjar juga meminta penanganan jangka panjang segera dilakukan. Misalnya normalisasi aliran sungai yang ada di daerah langganan banjir. Dari pantauannya di Kali Babon Semarang misalnya, ia melihat sedimentasi sungai cukup tinggi.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network