Dia menjelaskan banjir di Joyotakan yang terjadi sejak Kamis (16/2) petang, air naik cukup cepat hingga kedalaman sekitar 170 meter, sehingga ratusan warga mengungsi di tempat yang aman. Namun, kata dia, Alhamdulillah banjir sudah surut dan warga sudah kembali ke rumah.
Sarjuni (40), warga RW 01 Joyotakan mengatakan akibat banjir rumahnya penuh sisa lumpur dan sampah. Ketinggian air yang masuk rumah sekitar 30 sentimeter.
Menurut dia, banjir sudah surut kemudian warga kembali ke rumah untuk membersihkan lumpur baik barang-barang di rumah dan jalan,
Banjir tahun ini, kata dia, terparah setelah 2007. Biasanya banjir tidak sampai masuk rumah hanya sampai jalan kampung saja. Kali ini air masuk rumah.
Dia mengaku belum bisa menghitung kerugian akibat banjir. Dia berharap Pemkot Solo bisa memperbaiki pompa air supaya banjir tidak terjadi.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta Sardianto mengatakan jumlah pengungsi di SD Negeri Joyotakan awalnya mencapai 800 jiwa. Banjir surut warga sudah banyak kembali ke rumah masing-masing.
Editor : Ahmad Antoni
banjir kota solo warga terdampak mengungsi banjir surut badan penanggulangan bencana daerah bpbd pemkot solo
Artikel Terkait