“Contohnya pada minggu lalu, kami mengadakan pelatihan bagi penyandang disabilitas dari Komunitas Tuli. Kami beri materi pelatihan tentang skill dan teknik pembuatan kopi, didampingi praktisi ahli di bidang peracikan kopi,” kata Hatta.
Peserta, kata Hatta, mendapatkan pelatihan mengenai pendidikan kewirausahaan, secara teori dan praktik membuat kopi yang benar. Selain pelatihan pembuatan kopi, ada juga penyandang disabilitas yang dilatih mendesain produk, mendesain produk fesyen, membatik, dan berbagai ketrampilan yang lain.
“Sebagian peserta pelatihan membuat kopi itu, beberapa sudah sampai memiliki coffee shop. Jadi di sini, kami memberikan pelatihan untuk meningkatkan skill mereka,” katanya.
Tak hanya mendapatkan pelatihan gratis, peserta juga mendapatkan uang saku selama menjalani pelatihan. Tujuannya, agar peserta lebih bersemangat menyerap skill yang diberikan.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait