“Pelaksanaan UTBK Unnes menggunakan ruangan sendiri, tidak meminjam gedung dari perguruan tinggi lain atau sekolah-sekolah di sekitar kampus. Cara ini sangat efisien dari segi biaya. Tentunya, kegiatan ini terselenggara atas kerja sama berbagai pihak, mulai dari internal Unnes, Pemkot Semarang, hingga Pemprov Jawa Tengah,” ujarnya.
Dari segi protokol kesehatan, profesor bidang ilmu lingkungan tersebut mengatakan, setiap ruangan serta kelengkapan ujian yang digunakan telah disterilisasi terlebih dahulu dengan melakukan penyemprotan disinfektan.
Ketua Satgas Covid-19 Unnes, Dr dr Yuni Wijayanti M Kes memastikan peserta dan petugas melaksanakan protokol kesehatan dengan benar. Ruangan tes memiliki sirkulasi udara yang baik dan telah dilakukan disinfeksi area.
Untuk meminimalisasi kontak fisik, dilakukan antrean berjarak satu meter sehingga tidak terjadi kerumunan massa. Selain itu, disediakan kursi tunggu berjarak, serta jalur masuk dan keluar ruang tes yang berbeda.
“Kita berupaya memastikan semua berjalan dengan aman dan benar sesuai SOP-nya. Screening peserta dilakukan dengan mengecek suhu tubuh menggunakan thermo gun. Apabila ada peserta yang memiliki suhu tubuh melebihi 37,3 derajat celsius akan diobservasi oleh tim medis di ruang isolasi. Setiap gedung yang digunakan untuk tes UTBK disediakan satu ruang isolasi,” kata Dr Yuni.
Tak hanya itu, screening kesehatan bagi petugas UTBK-SBMPTN telah dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan tes Rapid antigen di Pusat Layanan Kesehatan Unnes
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait