SALATIGA, iNews.id - RSUD Kota Salatiga sejak dua minggu lalu sudah menambah 30 tempat tidur untuk ruang isolasi pasien Covid-19 dan 12 tempat tidur Instalasi Gawat Darurat (IGD). Namun hingga saat ini masih banyak pasien yang mengantre.
"Hingga saat ini terdapat belasan pasien per hari yang indent ruang isolasi. Mereka menunggu di IGD hingga ada pasien lain yang pulang atau meninggal baru mereka dipindah ke ruang isolasi," kata Direktur RSUD Kota Salatiga Riani Isyana Pramashanti , Rabu (7/7/2021).
Dia mengatakan, meski mengalami keterbatasan sarana dan prasarana, RSUD Salatiga tetap memberikan pelayanan semaksimal mungkin dengan mengutamakan kegawatdaruratan.
Diakuinya, ketersediaan oksigen di RSUD saat ini dalam posisi kurang aman karena tergantung pada penyedia. Jika pihak penyedia tidak mengirim, maka pihak rumah sakit tidak bisa berbuat banyak.
Sebab, pasokan oksigen se-Jawa Tengah mengandalkan satu produsen saja dan hanya sedikit produksi sehingga masing-masing distributor dijatah hanya untuk ke rumah sakit.
"Pasokan oksigen tabung juga dibatasi, sehingga setiap hari kami harus menyewa truk untuk mencari oksigen tabung ke Solo dan Semarang. Di mana, satu tabung oksigen (isi 6 kubik) untuk oksigen sentral hanya bisa digunakan selama 6 menit saja," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait