GROBOGAN, iNews.id - Bencana angin puting beliung menerjang tiga desa di Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (17/10/2025) petang. Kejadian ini menyebabkan ratusan rumah warga rusak, tujuh di antaranya roboh hingga rata dengan tanah.
Terjangan angin kencang tidak hanya merusak rumah warga, tetapi juga menumbangkan baliho besar di ruas jalan Gabus menuju Cepu. Baliho berbahan besi itu sempat menutup total akses lalu lintas menuju Blora dan Cepu. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian materiel akibat bencana ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat pengendara motor terpaksa berhenti karena jalan tertutup tiang baliho. Di tengah hujan deras, warga berusaha mengevakuasi baliho secara manual. Setelah bergotong royong, baliho berhasil dipindahkan ke tepi jalan dan arus lalu lintas kembali dibuka secara bergantian (buka-tutup).
Selain itu, angin puting beliung juga memorak-porandakan rumah-rumah di Desa Pelem, Sulursari dan Tlogotirto. Berdasarkan pantauan di lokasi, atap rumah beterbangan, dinding bangunan roboh, serta pepohonan tumbang di sepanjang jalan desa. Banyak warga masih trauma dan belum berani membersihkan puing rumah hingga Sabtu pagi.
Wintono warga Desa Pelem menceritakan dua rumah kayu jati miliknya roboh diterjang angin.
“Saat kejadian saya dan keluarga sedang berada di rumah satunya. Alhamdulillah kami selamat. Tapi rumah ini habis rata tanah,” ujarnya dikutip dari iNews Boyolali, Sabtu (18/10/2025).
Sementara Narimo warga Desa Sulursari mengaku sempat menyelamatkan diri bersama keluarga saat melihat pusaran angin datang.
“Saya lihat anginnya muter dari arah timur, langsung lari ke belakang rumah. Pohon besar depan rumah sampai patah dan menimpa atap,” katanya.
Bahkan, sebuah pohon besar berusia ratusan tahun di halaman Kantor Balai Desa Pelem juga tumbang. Pohon itu menimpa pagar dan pintu gerbang hingga aktivitas pelayanan publik sempat terhenti. Petugas kesulitan membuka gerbang karena tertimpa batang pohon berukuran besar.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait