SOLO, iNews.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berharap bentrokan antarsupoter Persis Solo pada Sabtu (1/7/2023) tak berpengaruh kepada ajang Piala Dunia U-17. Dia pun berharap semua suporter bola berhati-hati dalam mengambil sikat
Diketahui, bentrokan ini melibatkan anggota kelompok Garis Keras (GK) dan B6 berujung pada penahanan tujuh orang anggota GK. Sementara itu, sebanyak empat orang menjadi korban atas insiden tersebut.
"Ya semoga tidak berpengaruh (Piala Dunia U-17). Makanya hati-hati kabeh," ujarnya saat diwawancarai di Balai Kota Solo, Selasa (4/07).
Gibran pun meminta komitmen dari para anggota kelompok suporter untuk lebih tertib dan tidak saling berkonflik. Alasannya, Solo bakal menjadi tuan rumaj sejumlah agenda besar dalam penyelenggaraan olahraga sepakbola seperti Piala Dunia U-17 dan event-event internasional lain seperti kualfikasi Piala AFC U-23.
"Kemarin sudah kami kumpulkan semua, harus hati-hati sekali. Masalah flare, masalah ini-tu, kami akan jadi tuan rumah agenda ini, ini, dan itu. Wes tak jelaske kabeh. Makane perlu komitmen semua pihak," katanya.
Pihaknya berharap kejadian-kejadian hingga kisruh suporter tidak terjadi lagi di Solo. Hal ini bisa mengganggu upaya yang telah sisiapkan pemerintah dalan memboyong berbagai event besar ke Stadion Manahan dalam waktu dekat.
"Pokoke ati-ati kabeh. Kalah menang hal biasa. Karo sedulure dewe yo ojo koyo ngono (sama saudara sendiri ya jangan kaya begitu)," kata dia.
Disinggung soal peluang Stadion Manahan jadi venue Piala Dunia U-17, Gibran menyerahkan semuanya pada Kemenpora dan PSSI. Kendati demikian pihaknya yakin fasilitas Stadion Manahan mumpuni untuk ajang sepakbola internasional.
"Komitmen kami sama seperti U-20. Besok Rabu Pak Menpora ke sini. Di tunggu wae, Rabu siang Menpora ke sini. Saya kembalikan lagi keputusannya sama pimpinan," ujarnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait