Evakuasi warga Kota Solo yang positif Covid-19 berstatus OTG atau bergejala ringan ke tempat isolasi terpusat. Foto: Ist.

SOLO,  iNews.id – Sebanyak 47 warga Kota Solo yang terpapar Covid-19 dievakuasi ke tempat isolasi terpusat. Mereka positif dengan status orang tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan. 

Puluhan pasien OTG dan bergejala ringan, berasal dari lima kecamatan di Kota Solo. Mereka dibawa ke tempat isolasi dan perawatan OTG terpusat di SMPN 8 Surakarta dan SDN Panularan 6 Laweyan, Minggu (25/7/2021) kemarin. Para pasien diangkut menggunakan mobil ambulans puskesmas dan dikawal aparat Polresta Solo.

Total saat ini ada 402 warga kota Solo berstatus OTG atau bergejala ringan yang menjalani perawatan terpusat. Mereka ditempatkan di Asrama Haji Donohudan Boyolali maupun di tempat isolasi OTG di Kota Solo. 

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pihaknya bersama Kodim 0735/Surakarta dan Pemkot Solo melakukan langkah manajemen kontingensi dalam menyikapi angka kasus aktif yang masih fluktuatif, sekaligus angka penularan yang masih cukup tinggi. 

“Salah satunya dengan evakuasi terhadap warga yang terkonfirmasi Covid 19, baik OTG maupun bergejala ringan yang melaksanakan isoman (isolasi mandiri) di rumah,” kata  Ade Safri Simanjuntak, Senin (26/7/2021). 

Evakuasi ke tempat isolasi dan perawatan terpusat, agar treatment menjadi lebih efektif dan memutus mata rantai penyebaran covid-19.

“Ini merupakan strategi untuk memisahkan warga yang positif atau reaktif Covid-19 dengan warga yang sehat di permukiman, sehingga penyebarannya bisa dicegah dan tidak meluas,” katanya. 

Selama menjalani perawatan di tempat isolasi terpusat, para pasien memperoleh asupan makanan yang bergizi, diberikan vitamin dan obat-obatan untuk meningkatkan imunitas, serta mendapatkan asistensi dan pengawasan dari tenaga kesehatan. 

Isoman di rumah dinilai tidak efektif karena fungsi pengawasan tidak optimal. Pasien rata-rata tidak disiplin dalam melaksanakan isoman, dan pergi berinteraksi dengan orang lain karena merasa dirinya tidak bergejala. Akibatnya, yang bersangkutan menyebarkan Covid-19 ke orang lain. 

“Bahkan tidak jarang, pasien yang isoman di rumah justru kondisinya semakin memburuk karena SOP isoman tidak dipatuhi,” ujarnya.


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network