Pahlawan nasional Sayyid Husein Mutahar yang dikenal komponis dan bapak Paskibraka. (Foto: Dok)

JAKARTA, iNews.idBiografi Husein Mutahar penting diketahui generasi muda bangsa Indonesia. Sosok pejuang kemerdekaan ini merupakan keturunan Rasulullah SAW.

Tidak hanya dikenal sebagai pejuang, Husein Mutahar juga komponis atau pencipta lagu-lagu kebangsaan di antaranya Hymne Syukur dan Hari Merdeka yang dinyanyikan setiap upavara perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus. 

Lantasi siapa sosok Husein Mutahar? Berikut ulasannya dilansir iNews.id dari laman jabarprov.

Biografi Husein Mutahar

Husein Mutahar bernama asli Habib Muhammad bin Husein al-Mutahar. Lahir di Semarang pada 5 Agustus 1916. 

H Mutahar memiliki peran penting sebagai negarawan ketika Indonesia memasuki tahap awal kemerdekaan.

Sosok Husein Mutahar juga dikenal sebagai sebutan Kak Mut. Ayahnya adalah Sayyid Salim bin Ahmad bin Salim al-Mutahar.

Saat kecil, ia menghadiri pendidikan dasar Europeesche Lagere School. Tidak hanya sekolah, Husein juga menghabiskan waktunya untuk mempelajari Al-Quran dengan berguru kepada Encik Nur. Ia sempat melanjutkan pendidikan agamanya dengan belajar pada Kyai Saleh.

Memasuki jenjang tingkat atas, Husein Mutahar memilih untuk bersekolah di Algemene Middlebare yang berlokasi di Yogyakarta. Pada sekolah itu, Husein mengambil jurusan Sastra Timur dengan peminatan bahasa Melayu.

Setelah lulus, Husein berhasil masuk ke Universitas Gadjah Mada dengan jurusan Hukum. Namun, ia mengenyam pendidikan tinggi di UGM hanya selama satu tahun. Sebab, ia memilih untuk bergabung dalam gerakan revolusi nasional.

Pada 1945, Husein Mutahar memiliki pekerjaan sebagai Sekretaris Panglima Angkatan Laut RI yang berlokasi di Yogyakarta.

Lalu, dua tahun kemudian, ia ditunjuk sebagai pegawai tinggi di Sekretariat Negara Yogyakarta. Sejak saat itu, Husein memiliki karier yang terus memuncak karena mendapat jabatan yang meloncat ke antardepartemen.

Penyelamat Merah Putih

Salah satu jasa terbesar Mutahar untuk Indonesia adalah menyelamatkan Sang Saka Merah Putih.

Saat Agresi Militer I terjadi pada 1947, Husein Mutahar diperintahkan Presiden Sukarno untuk menyelamatkan bendera asli Indonesia yang dijahit oleh Fatmawati. Husein saat itu berusaha untuk mencari cara untuk menyelamatkannya, yaitu melepaskan benang jahitan antara warna merah dan putih.

Mengutip ditsmp.kemendikbud.go.id, cara tersebut berhasil untuk membawa bendera Pusaka agar berkibar kembali dan selamat sampai ibu kota Indonesia.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network